Kemasan frozen food semakin banyak dicari seiring dengan tumbuhnya produk frozen food yang banyak tersebar di pasaran. Banyaknya minat konsumen terhadap frozen food di tengah keterbatasan untuk menghabiskan banyak waktu di luar menjadi hal yang menarik untuk dijalankan sebagai bisnis.
Di pasaran online maupun offline, ada banyak sekali produk frozen food atau makanan beku yang beredar. Mulai dari makanan olahan daging yang dibuat menjadi makanan beku siap masak, hingga sayur atau buah yang dibekukan.
Berbisnis olahan frozen food pada dasarnya bisa sangat menggiurkan loh. Ada beberapa faktor yang menyebabkan bisnis ini jadi peluang yang cukup sedap. Beberapa faktornya seperti target market yang sangat luas, kebutuhan untuk makan yang tidak akan pernah habis. Hingga trend atau perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat yang saat ini mengedepankan kepraktisan.
Namun, walaupun jadi bisnis yang sangat menggiurkan, berbisnis frozen food juga perlu taktik tersendiri. Pasalnya, produk makanan sangat berisiko terhadap kualitas yang menurun atau basi sehingga tidak layak untuk disebarkan. Ketika produk sudah basi, yang akan kamu hadapi tentu saja pengembaiian barang (jika kamu memasarkannya di toko ritel) hingga kemungkinan merugi.
Produk yang rusak padahal belum melewati masa kedaluwarsa sebenarnya bukan perkara yang baru dalam bisnis makanan. Ini bahkan sudah menjadi hal yang sangat umum dan konsekuensi yang seharusnya sudah dipahami oleh para pebisnis makanan. Jika kamu teliti, sebenarnya ada saja upaya yang bisa kamu lakukan untuk menekan risiko ini. Salah satu kuncinya di mulai dari kemasan.
Kamu mungkin akan berpikir jika produk basi merupakan salah satu kesalahan dari proses produksi. Mulai dari pemilihan bahan baku yang tidak segar, atau proses memasak yang tidak higienis. Namun, jika semua hal tersebut sudah dilaksanakan dengan baik pun tetap akan memungkinkan produk bisa rusak loh, mengapa demikian? Hal ini karena kemasan dan tahap pengemasan yang salah bisa menjadi salah satu hal yang perlu kamu perhatikan.
Sebagus apapun produksi yang telah dijalankan, produkmu bisa akan rusak di tengah jalan sebelum masa kedaluwarsa jika mendapat serangan dari luar. Serangan yang dimaksud bisa dalam arti yang sangat luas. Mulai dari kotoran yang masuk dan mengontaminasi, hingga partikel seperti oksigen yang menumbuhan jamur dan bakteri pada produk.
Terlebih untuk produk makanan beku yang memiliki kerentanan cukup tinggi dari bahaya yang mengancam dari luar. Maka dari itu kemasan menjadi elemen penting yang perlu disadari dan diperhatikan. Memerhatikan kemasan yang digunakan pada produk frozen food kamu dapat mengurangi risiko kerusakan sebelum masa kedaluwarsa berakhir.
Untuk kemasan frozen food, ada beberapa ciri yang bisa kamu perhatikan. Pastikan juga ciri ini ada di kemasan frozen food yang baik sebagai berikut.
Daftar Isi
Berbahan nylon
Faktanya, kemasan berbahan nylon untuk kemasan frozen food merupakan jenis bahan plastik yang sangat direkomendasikan untuk digunakan. Bahan nylon jadi lebih unggul untuk digunakan pada kemasan frozen food karena memiliki kualitas yang tepat untuk menjawab semua kebutuhan yang diperlukan produk makanan beku.
Bahan nylon merupakan bahan yang sangat direkomendasikan untuk kemudian digunakan pada kemasan frozen food karena mampu menjaga produk tetap dalam keadaan baik. Kemasan frozen food setidaknya harus memiliki kemampuan untuk menghalau oksigen yang mungkin saja masuk ke produk.
Baca juga: Keripik kemasan: Lebih Cocok Kemasan Kertas Atau Kemasan Plastik?
Oksigen yang masuk ke kemasan bisa sangat merusak kualitas produk karena mampu menumbuhkan bakteri yang ada di produk tersebut. Di antara jenis plastik lain, bahan nylon memiliki kualitas yang bisa menjawab semua tantangan dari pengemasan frozen food tersebut.
Tidak berlubang
Kemasan yang tidak berlubang juga menjadi ciri dari kemasan frozen food yang bagus. Mengapa demikian? Hal ini karena lubang pada kemasan akan menjadi celah yang sangat berisiko untuk mengantarkan kotoran yang merusak produk.
Serangga berukuran kecil seperti semut, cacing, lalat, hingga belatung juga bisa saja masuk dari celah kemasan yang berlubang. Ada banyak faktor mengapa kemasan bisa berlubang. Misalnya seperti kemasan tidak memiliki ketebalan yang cukup sehingga mudah robek. Mungkin juga produk diisi terlalu berlebihan sehingga menyebabkan kemasan tersebut mengalami kebocoroan atau berlubang di beberapa titik.
Maka dai itu, penting untuk mengecek apakah kemasan frozen food kamu sudah cukup aman untuk menjawab semua kebutuhan tersebut.
Seal tertutup dengan rapat
Selain kemasan yang perlu berbahan nylon, dan tidak berlubang, kamu juga perlu memastikan kemasan memiliki seal yang tertutup dengan rapat. Seal atau penyegelan memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang produk tetap terjaga.
Kebanyakan produk frozen food akan dikemas dengan mesin vacuum untuk membuang udara dalam kemasan. Tujuannya adalah menjaga produk tetap baik untuk kemudian dijual ke dalam pasar yang lebih luas sehingga tidak ada produk yang terbuang percuma.
Cara ini sudah cukup banyak digunakan oleh para produsen frozen food untuk menjaga kualitas produknya. Namun, untuk mengemas produk dengan cara vacuum juga harus memerhatikan bahan kemasan yang digunakan.
Pasalnya, sebuah plastik kemasan biasa tidak akan mampu untuk menahan panas dari proses vacuum. Oleh sebab itu, bahan yang disarankan untuk digunakan pada kemasan yang akan di vacuum sealer adalah bahan nylon.
Seal yang tertutup rapat akan menjaga kekedapan udara di dalam produk tersebut. Pastikan kamu menggunakan mesin seal yang benar sehingga kemasan benar-benar tersegel dengan rapat.
Menarik secara desain
Saat ini desain memegang peranan penting dalam sebuah kemasan. Desain kemasan bahkan menjadi identitas yang sangat mendukung pada sebuah produk. Ketika kamu menjajakan produkmu secara online, desain kemasan akan sangat membantu konsumen untuk menemukan produkmu dengan mudah.
Desain yang menarik juga bisa mendukung kamu untuk masuk ke pasar ritel dengan persaingan yang cukup ketat. Elemen desain juga akan memudahkan konsumen untuk mengingat produkmu karena memiliki keunikan tersendiri.
Baca juga: 7 Bisnis Ini Semakin Naik Level Dengan Plastik Kemasan Full Color
Pada elemen desain, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan karena hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas produkmu juga. Pastikan desain kemasanmu sudah mencakup informasi produk dengan lengkap. Jangan lupa untuk memberikan warna yang menarik perhatian dan sesuai dengan identitas yang ingin dibangun.
Plastik dengan ketebalan tertentu
Tahukah kamu jika ketebalan plastik bisa sangat memengaruhi produk frozen food loh. Kemasan frozen food sebaiknya dikemas dengan ketebalan plastik lebih dari yang lain. Hal tersebut dilakukan karena sebuah kemasan frozen food akan diletakkan di dalam lemari pendingin dengan suhu minus tinggi.
Plastik dengan ketebalan tertentu ini juga akan membantu kamu dalam mengirimkan produk ke banyak lokasi jauh namun tetap mengunci kualitas terbaik dari produk. Untuk sebuah frozen food, plastik kemasan yang disarankan memiliki ketebalan minimal 65 microns. Jenis ini bisa dicetak full color dan bisa dikemas dengan menggunakan cara vacuum.
Sebuah plastik yang memiliki ketebalan yang pas akan membantu kamu memaksimalkan penjualan dan menekan kerugian karena produk basi. Kamu tidak perlu khawatir lagi jika ingin memasarkan produk ke banyak lokasi terjauh sekalipun.