Biji ketapang Ibu Entin, dari produk jadul kini bisa melenggang ke berbagai penjuru daerah. Dengan label Tienoer Food, usaha bisnis garapan Ibu Entin asal Tangerang Selatan ini memiliki sederet kisah.
Basis alasan Ibu Entin merintis bisnis ini yaitu bermula dari selepas berhenti dari pekerjaan utamanya bersama orang lain, ia ingin beralih berbisnis sendiri. Sebelum tercipta produk camilan biji ketapang, ia pernah melangkahkan tapak bisnisnya untuk produk kue makanan basah seperti dimsum, mi ayam, dan sebagainya.
Lalu, ia berpikir ulang misalkan ingin meneruskan usaha bisnis dengan produk makanan-makanan basah seperti itu, izin edarnya sedikit rumit karena harus menggunana perizinan BPOM, sedangkan untuk produk biji ketapang sangat mudah karena hanya menggunakan izin edar PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Berbicara perihal pesaing pasar, Ibu Entin menjelaskan kepada tim FlexyPack bahwasanya kompetitor bisnis biji ketapang tidaklah banyak, jadi Ibu Entin merasa lebih mudah dan memiliki keleluasaan untuk memasarkannya. Berkaca dari jejak pengalamannya memasarkan bisnis, baginta tiada kesulitan yang berarti untuk mendapatkan pangsa pasarnya.
Biji ketapang dari brand Tienoer Food memiliki lima varian rasa: keju, cokelat, wijen, original, dan moka, tetapi berhubung adanya permintaan pasar yang menginginkan stok produk dengan varian original dan wijen supaya lebih banyak, Ibu Entin memutuskan untuk berfokus pada produksi varian original dan wijen.
Melalui tuturannya kepada tim FlexyPack, biji ketapang Tienoer Food memiliki keunikan tersendiri, di antaranya yaitu: renyahnya natural–tidak memakai bahan pengawet ataupun bahan campuran yang lain. Ibu Entin hanya menggunakan dua bahan bahan pokok saat produksi biji ketapang: santan dan kelapa sangrai, jadi gurih makanannya semakin terasa nikmat.
Tidak akan berhasil seperti sekarang ini jika Ibu Entin tidak menggandeng dan dibantu oleh beberapa lembaga seperti Komunitas Tangguh Berkibar, Dinas Koperasi Tangerang Selatan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tangerang Selatan. Bentuk bantuan lembaga-lembaga itu seperti memberikan bantuan seperti legalitas usaha, uji halal makanan, PIRT, PKP, dan hak paten usaha.
Kendati demikian, Ibu Entin juga menemui kendala dalam merintis usaha bisnis biji ketapangnya. Ia sering kali kesulitan untuk mendapatkan sumber daya manusia atau karyawan yang bisa bertahan lama untuk bekerja dengannya. Selain itu, kendala dalam hal pengemasan yang kurang tepat untuk melindungi produk, kurangnya efisiensi dalam pemasangan stiker karena kemasannya masih polosan, dan terlihat jadul.
Di balik perjuangannya merintis dan mengembangkan usaha bisnis biji ketapangnya, terdapat alasan Ibu Entin menggunakan kemasan dari FlexyPack. Ia ingin memberikan sentuhan nuansa yang inovatif karena ingin menyasar anak-anak muda yang menongkrong atau bersantai ria di kafe dan pusat hiburan lainnya.
Beliau ingin anak-anak muda tetap bisa mengenal dan merasakan olahan makanan zaman dulu yang dikemas kembali dengan kreasi dan inovasi. Dalam hal ini, meski telah merebak produk makanan dan minuman kekinian, produk semacam biji ketapang ini tidak akan tergerus oleh zaman.
Oleh sebab itulah, Ibu Entin bisa bertemu dengan FlexyPack yang mampu menuntaskan satu permasalahan dalam hal pengemasan produk lewat kemasan fleksibel, full color, dan tepat guna untuk biji ketapangnya.
Setelah memakai kemasan Standing Pouch bahan Metallized dari FlexyPack, Ibu Entin merasa lebih bisa memanajamen waktu produksi karena setelah proses penggorengan dan cek kontrol produk, makanan siap dimasukkan ke dalam kemasan dan bisa segera dipasarkan.
Bagi Ibu Entin, kemasan amat penting untuk menambah nilai produk itu sendiri. Citra persepsi dari masyarakat terhadap makanan yang dijual di pasaran akan muncul setelah melihat bentuk tampilan kemasan produknya. Produk boleh jadul, tetapi kemasan harus kekinian. Begitulah sekiranya ringkasan cerita Ibu Entin yang dipaparkan kepada FlexyPack.
Lewat tuturan penegasan Ibu Entin pula, ia sangat berharap produk jadul biji ketapang ini bisa diterima oleh kalangan anak muda dan mereka bisa tetap menikmati cita rasa olahan makanan kue tradisional lainnya.
Mimpi usaha bisnis Ibu Entin pun kian melambung tinggi. Besar harapan, produk biji ketapangnya bisa dijamah oleh para turis mencanegara yang berkunjung ke Tangerang Selatan untuk dijadikan buah tangan ketika akan pulang ke negaranya.
“Kita harus fokus pada produk yang akan kita kembangkan, ketahui nilai produk bisnis, selalu belajar untuk mengembangkan diri dengan cara menerima ilmu dari orang-orang luar atau mentor, dan membuka wawasan diri agar pengetahuan berbisnis terus mengalir,” jelas Ibu Entin terkait pesan untuk para pelaku usaha bisnis.
Untuk menonton cerita selengkapnya bisa klik di link berikut: Succes Story Tienoer Food
Be a million-dollar brand!