Berkaca dari Indomie dan Coca Cola, dua mereka besar yang semakin sukses lewat inovasi kemasan yang dimilikinya. Kemasan ternyata punya pengaruh yang sangat besar untuk menaikkan penjualan. Bagaimana cara brand besar meningkatkan penjualan lewat kemasan?
Pertanyaan tersebut mungkin pernah terlintas di benak kamu sebagai pebisnis. Setiap bisnis pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Entah itu produksi yang menurun, atau justru pendapatan yang menurun, semuanya mungkin saja terjadi. Menjalankan bisnis juga tidak luput dari resiko yang pasti akan selalu mengintai. Resiko gulung tikar mungkin jadi yang paling tidak bisa dibayangkan.
Daftar Isi
Ketika menjalankan bisnis juga pasti akan selalu berkaitan erat dengan kreativitas sampai inovasi yang pasti selalu ada dari banyak hal. Mulai dari inovasi dan kreativitas untuk menciptakan produk terbaru, desain terkini, atau sampai cara pemasaran terbaik. Tapi tahukah kamu kalau meningkatkan penjualan lewat kemasan juga bisa dilakukan?
Bisnis juga pasti tidak bisa lepas dengan yang namanya kemasan. Terlebih jika bisnis tersebut berupa produk-produk yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Produk makanan ataupun produk non makanan juga sangat membutuhkan kemasan.
Indomie mendapatkan peningkatan penjualan lewat kemasannya
Nama produk mie instan asli Indonesia, Indomie, pasti sudah sangat dikenali oleh banyak orang. Rasanya yang sangat khas, dan tekstur mie yang berbeda dari kebanyak mie instan lainnya membuat Indomie jadi kesukaan banyak orang.
Bahkan produk satu ini juga cocok di lidah warga negara asing, ada banyak sekali ulasan baik tentang Indomie beredar di dunia maya seperti YouTube. Sederhananya, Indomie jadi sesuatu yang sudah sangat terkenal di mata dunia.
Baca juga : Jumlah Minimum Cetak Kemasan Sering Bikin Kantong Jebol?
Sudah berdiri sejak 1972, Indomie yang tergabung ke dalam grup usaha Indofood ini punya sejarah yang sangat panjang. Tahun ini berarti Indomie akan menginjak usia 48 tahun. Dilansir dari berbagai sumber penjualan bersih Indomie di semester I tahun 2019 mencapai Rp.22,13 triliun. Angka tersebut merupakan jumlah fantastis, dan mengalami peningkatan daripada semester I/2018 yang hanya mencapai angka Rp.19,64 triliun.
Sebagai produsen besar dan pemain lama di industri mie instan, wajar saja jika Indomie bisa meraup untung dengan angka yang fantastis tersebut. Namun, walaupun namanya sudah terkenal besar, Indomie tetap saja terus membuat inovasi. Mulai dari membuat varian rasa terbaru, bekerja sama dengan berbagai pihak, mengeluarkan berbagai merchandise, dan hal lainnya.
Ini yang dilakukan Indomie untuk tingkatkan penjualan pakai kemasan
Yang cukup menarik adalah inovasi Indomie pada tahun 2017 saat perusahaan tersebut mengeluarkan seri “Indomie Vintage.” Benar sekali, di tahun 2017 Indomie sempat mengeluarkan gebrakan terbaru untuk memeringati ulang tahun ke 45.
Indomie Vintage merupakan hal yang sangat menarik. Dengan sangat cerdas, Indomie mengeluarkan produk-produknya yang ada pada tahun 70 hingga 80-an. Reaksi pasar tentu sangat antusias, apalagi dengan informasi kalau produk Indomie Vintage merupakan produk limited edition.
Strategi Indomie bisa banget untuk kamu jadiin pelajaran dan referensi, bermain dengan kemasan adalah hal yang sangat menarik dan bisa kamu eksplor lebih jauh. Produk dari seri Indomie Vintage pun diketahui laku keras saat hanya dijual di Pekan Raya Jakarta tahun itu. Bahkan diketahui jika ratusan goodie bag yang ada bisa habis terjual hanya dalam kurun waktu 2 jam.
Kemasan vintage yang ditawarkan Indomie membuat rasa penasaran konsumen meningkat karena kemasan yang unik tersebut jarang ada di pasaran. Kampanye Indomie Vintage bisa dikatakan jadi salah satu kampanye yang sukses karena berhasil merangkul banyak konsumen dan semakin meningkatkan brand awareness dengan cara-cara yang unik.
Strategi Coca-Cola lewat kemasan
Dari Indomie kita beralih ke produk minuman soda yang sudah banyak dikenal oleh hampir seluruh orang di dunia, Coca Cola. Di tengah kampanye kesehatan dan anti minuman soda yang saat itu sedang tren, Coca Cola menghadirkan kampanye pemasaran yang kreatif lewat tema “Share A Coke.”
Pertama kali diluncurkan di Australia pada tahun 2011, Share A Coke jadi salah satu kampanye sukses Coca Cola. Kampanye yang satu ini juga sempat tren di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Karena konsepnya yang sederhana tapi sangat relatable dengan banyak orang, Share A Coke With… jadi sangat terkenal dan mampu meningkatkan penjualan Coca Cola yang sempat lesuh.
Setidaknya pada tahun 2014, kampanye ini mendunia dan dikatakan sangat sukses. Ada banyak media yang mengulas betapa jeniusnya tim Coca Cola meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan kemasan.
Baca juga : Jarang Disadari Ternyata Desain Kemasan Punya Pengaruh Besar
Lagi-lagi kemasan memang jadi hal yang punya pengaruh besar dan bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk meningkatkan laba.
Konsep Share A Coke With… sebenarnya sangat sederhana. Jika biasanya kemasan Coca Cola hanya berbentuk kaleng yang penuh dengan warna merah, saat itu kemasan yang ada dipersonalisasikan menjadi nama-nama konsumen mereka. Misalnya Daniel, Agnes, Mike, Sarah, dan ribuan nama lainnya.
Langkah Coca Cola dalam kampanye ini sangatlah tepat, hal ini karena konsumen menyukai sebuah produk yang bisa dipersonalisasikan dengan dirinya. Karena kampanye ini, Coca Cola diketahui mengungguli kompetitor abadinya seperti Fanta, Pepsi, dan Dr. Pepper Snapple Group.
Kesimpulan
Kemasan emang punya daya dan kekuatan yang sangat besar untuk meningkatkan penjualan. Tanpa disadari, meningkatkan penjualan lewat kemasan adalah hal yang mungkin untuk dilakukan. Bagaimana dengan kamu? Punya ide untuk inovasi kemasan yang bisa berpengaruh ke penjualan? FlexyPack bisa banget mewujudkan semua ide kemasan kamu.