Sejarah kemasan dari zaman dahulu hingga kini. Dimulai dari tahun 1856 hingga kini fungsi dan tujuan kemasan produk bisa kamu pelajari selengkapnya di sini.
Sebuah kemasan memang diketahui sudah ada sejak manusia belum hidup semodern ini. Sejak zaman kakek nenek moyang kita hidup, kemasan pada dasarnya sudah dikenal dengan sangat familiar oleh banyak orang di zaman itu. Namun, tentu saja kemasan yang ada saat itu masih sangat tradisional. Sejarah kemasan memang sangat panjang, kita akan membahasnya di artikel kali ini.
Orang-orang zaman dulu masih sangat mengandalkan kekayaan alam dan segala sumbernya. Maka tidak heran jika kemasan yang ada juga banyak mengandalkan bahan-bahan alam seperti daun pisang, daun pepaya, atau hingga kulit binatang.
Fungsi dan tujuan utama dari penggunaan kemasan dari bahan alam tersebut juga sangat terbatas. Hanya sekadar untuk menyimpan dan membungkus makanan.
Baca selengkapnya: Syarat dan Tujuan Pengemasan Produk Yang Baik
Secara perlahan tapi pasti manusia berubah, ada banyak keinginan dan hal yang dibutuhkan manusia semakin bertambah. Hal tersebut juga membawa perubahan terhadap perubahan fungsi kemasan yang tidak hanya sekadar untuk membungkus dan menyimpan makanan.
Dimulai dari tahun 1856
Nama Alexander Parkes diketahui jadi orang pertama yang menemukan cikal bakal plastik dari bahan-bahan alami. Campuran selulosa yang direaksikan dengan asam nitrat ternyata menghasilkan nitroselulosa. Saat itu plastik yang ditemukan oleh Parkes memiliki tekstur yang cenderung seperti karet dengan harga yang lebih murah.
Parkes tidak sendirian, temuannya dilanjutkan oleh seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt di tahun 1866. Di tangan Hyatt, seluloid diolah menjadi bola biliar. Namun bola biliar yang ada tidak bertahan lama karena selalu pecah saat berbenturan.
Tahun 1907 diketahui jadi tahun pertama plastik sintetis modern ditemukan oleh Leo Hendrik Baekeland. Baekelend jadi penemu plastik sintetik pertama yang terus dikembangkan sampai saat ini. Berbagai macam penemuan terus dikembangkan oleh ilmuwan asal New York ini sampai pada tahun 1929 ditemukan Polystyrene.
Polystyrene (PS) yang biasa ada pada kemasan styrofoam saat ini. Lalu pada tahun 1930 juga ditemukan Polyester. Dan berlanjut hingga 1933 ketika ditemukan polyvinyl chloride, dan polythene.
Plastik berkamuflase jadi kemasan
Lama kelamaan plastik digunakan untuk banyak pengemasan makanan. Sampai saat ini plastik masih jadi bahan baku utama yang digunakan untuk mengemas banyak produk. Dari makanan sampai cairan kimia, produk-produk tersebut banyak dikemas dengan plastik karena kekuatannya dan harganya yang relative murah.
Penggunaan plastik sebagai kemasan mulai banyak digunakan oleh para pengusaha. Baik pengusaha besar maupun skala kecil, plastik merupakan solusi para pengusaha dalam pengemasan produknya.
Kala itu kemasan plastik masih dalam tingkat yang paling sederhana. Mulai dari teknik pencetakannya, warna yang digunakan, hingga desain yang ada juga sangat sederhana. Hal tersebut wajar saja mengingat teknologi belum banyak berkembang di zaman itu.
Banyak produk yang dikemas seadanya dengan hanya menggunakan plastik bening saja misalnya. Bahkan dengan menggunakan teknik penutup kemasan paling sederhana yang menggunakan lilin.
Tahun 1980-an, persaingan dimulai
Persaingan antar produsen mulai memanas di tahun 1980-an. Di Indonesia sendiri, sudah ada cukup banyak produk yang hadir di tahun tersebut. Produk-produk yang ada jelas saja memiliki keunggulan tersendiri dan menonjolkan kemasan terbaik yang dimilikinya.
Merek Indomie pun diketahui laku keras di tahun 1980-an, brand air minum kemasan Aqua juga bahkan menjual 2,5 juta liter pada thaun 1980. Ada banyak produk dan bisnis yang berkembang di zaman ini, maka enggak heran kalau ada banyak produk yang juga berlomba-lomba menarik konsumen lewat kemasannya.
Di momen tersebut sudah mulai cukup banyak produsen yang sadar pentingnya kemasan. Banyak produsen yang sudah melakukan banyak perbaikan pada kemasannya. Menambahkan banyak elemen warna dan desain yang cukup baru digunakan.
Baca juga: Bahan Pengemasan Yang Banyak Dipakai Produsen
Dari cerita sejarah kemasan diatas, tentu kita bisa mengmabil banyak pengetahuan tentang asal muasal kemasan. Dari masa ke masa kemasan memang banyak mengalami perubahan. Saat ini kemasan semakin trendi dengan banyak desain dan warna yang digunakan.
Mesin yang digunakan pun juga mulai banyak yang memasukkan unsur teknologi terkini. Beberapa mesin menyesuaikan dengan perkembangan dan teknologi terkini yang semakin membuat kualitas produk cetakan kemasan berkualitas.
Saat ini kemasan tidak hanya digunakan untuk membungkus produk yang ada. Seperti misalnya untuk menonjolkan brand yang ada, menimbulkan brand awareness, atau sampai menjadi daya tarik.
Tidak hanya kemasan produk dari skala perusahaan besar, sebuah kemasan yang diproduksi oleh produsen UMKM juga tidak kalah saing. Kemasan telah tumbuh menjadi sesuatu yang sangat penting belakangan ini, kesadaran konsumen untuk memilih produk berdasar kemasan adalah salah satu yang memengaruhi pesatnya kemasan saat ini.