Dalam menjalankan usaha, cara mengelola stok barang dengan benar kerap pebisnis abaikan. Padahal, stok barang sendiri sangat mempengaruhi pergerakan suatu bisnis. Tanpa adanya pengelolaan atau penghitungan yang tepat, bisnis berpotensi goyang apalagi dalam tujuannya memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk sebuah bisnis dalam skala kecil, pengelolaan stok barang mungkin masih relatif mudah. Tidak akan banyak barang atau bahan berceceran. Semuanya masih dapat pebisnis atasi karena pergerakan barang juga tidaklah terlalu cepat.
Namun, lain halnya jika bisnis tersebut sudah masuk ke skala menengah hingga ke atas. Data barang yang tidak akurat dapat membuat proses produksi tak lancar. Jika terus-menerus terjadi, bukan tidak mungkin sebuah bisnis terkena imbasnya. Misalnya, tidak semua kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
Dari uraian singkat tadi, kita dapat simpulkan bahwa mengelola stok barang adalah salah satu poin krusial dalam kesuksesan bisnis. Kekurangan atau kehilangan barang jelas dapat merugikan pebisnis. Maka, sudah waktunya para pengusaha berbenah pada area stok barang untuk meningkatkan efektivitas produksi.
Daftar Isi
Cara Mengelola Stok Barang
Jika tidak ingin melihat kondisi gudang dan stok terus berantakan, sebaiknya pebisnis mulai pelan-pelan belajar mengenai pengelolaannya. Tujuh poin berikut ini dapat menjadi panduan bagi pengusaha untuk belajar sistem pengelolaan yang baik dan benar:
1. Sediakan Tempat Penyimpanan
Hal paling utama dalam mengelola barang adalah menyediakan tempat penyimpanan yang tepat. Entah itu usaha skala kecil, menengah, atau besar; usahakan memiliki etalase atau rak khusus untuk menyimpan barang. Tujuanya agar barang terjaga kebersihan serta kerapiannya.
Usaha dalam skala lebih besar biasanya memakai gudang alias warehouse sebagai tempat penyimpanan barang. Dalam hal ini, pebisnis mesti mencermati beberapa hal seperti kebersihan gudang, ketersediaan rak, penempatan rak, dan lain-lain. Jangan sampai memilih warehouse dengan pengelolaan yang kurang rapi.
2. Lakukan Pencatatan dengan Akurat
Pengelolaan barang yang baik butuh pencatatan yang akurat. Arus barang masuk dan keluar mesti tepat agar tidak terjadi selisih. Pengusaha biasanya memiliki seseorang atau tim yang bertanggung jawab pada area ini. Meski terdengar sederhana, kegiatan pencatatan ini sangat memerlukan ketelitian tinggi.
Usaha skala kecil dapat melakukan pencatatan secara manual. Sementara, usaha skala menengah hingga besar lebih baik memanfaatkan aplikasi untuk membantu proses pendataan ini. Pasalnya, melakukannya secara manual rentan memberikan error atau kesalahan cukup tinggi yang nantinya merugikan bisnis.
3. Lakukan Forecasting
Forecasting merupakan perhitungan untuk memperkirakan berapa banyak kebutuhan barang yang perusahaan butuhkan dalam rentang waktu tertentu. Adanya forecasting mempermudah pengusaha dalam merencanakan pembelian barang.
Selain itu, forecasting dapat memperkecil potensi kelebihan atau kekurangan barang. Jadwal barang masuk dan keluar pun dapat terencana dengan baik sehingga meminimalisasi selisih. Dengan begitu, stabilitas dari bisnis pun dapat terjaga.
4. Berikan Kode untuk Tiap Barang
Pengkodean pada barang sangat mempermudah pengelolaan stok. Petugas pencatatan tidak perlu repot-repot menghafal beraneka jenis barang secara mendetail. Pastikan tiap barang memiliki kode tertentu sehingga mempercepat pendataan.
Tiap ada barang masuk atau keluar, cukup cek dan sesuaikan dengan kode barang. Maka, arus barang pun tetap lancar dan menghindari munculnya selisih.
5. Pisahkan Stok Barang Lama dan Baru
Pengelolaan barang kerap berantakan karena adanya stok barang lama dan baru yang tercampur. Barang lama seharusnya dipakai terlebih dahulu. Pemakaian barang yang tidak sesuai usianya dapat berpotensi memunculkan penumpukan dead stock alias stok mati.
Untuk mengatasi masalah tersebut, buatlah tempat atau rak berbeda untuk stok barang lama dan baru. Dengan begitu, petugas dapat mengambil barang dari yang usianya lebih lama.
6. Periksa Barang Sebelum Penyimpanan
Mengelola stok barang bukan hanya berfokus pada keakuratan angka semata. Kualitas barang yang diterima juga mesti menjadi perhatian tersendiri. Oleh sebab itu, penting sekali untuk melakukan pengecekan barang sebelum penyimpanan.
Pastikan barang tersebut kondisinya sudah baik alias tidak ada cacat. Jika menemukan adanya cacat, segera pisahkan ke rak berbeda. Penyaringan kualitas barang ini dapat membantu menjaga mutu produk.
7. Lakukan Stock Opname Berkala
Dan yang paling penting adalah melakukan stock opname secara rutin. Keberhasilan dari pengelolaan stok barang dapat terlihat dari stock opname ini. Selain itu, ada tidaknya selisih juga dapat terdeteksi.
Pada dasarnya, stock opname merupakan kegiatan pencocokan data barang yang ada pada sistem atau aplikasi dengan fisiknya di lapangan. Pencatatan melalui stock opname ini bertujuan untuk menghindari kehilangan atau kekurangan barang. Pebisnis dapat melihat sehat tidaknya pengelolaan barang lewat kegiatan ini.
Itulah beberapa cara mudah mengelola stok barang untuk bisnis. Meski terlihat sederhana, jangan sekali-kali meremehkan pengelolaan barang ini ya. Tanpa pengelolaan yang baik, bisnis juga bisa ikut berantakan.