Berbagai jenis-jenis kemasan tersedia untuk tiap produk dengan sifat dan karakteristik berbeda-beda. Dalam sebuah bisnis, kemasan memiliki banyak fungsi dan peran yang esensial. Bahkan, kemasan juga memegang poin vital dalam pemasaran produk untuk menarik hati konsumen.
Pemilihan jenis kemasan sendiri sangat bergantung pada tingkat kebutuhan produsen akan produknya. Misalnya, produk yang membutuhkan keamanan ekstra tentu biasanya memiliki double pakcaging demi menjaga produk tidak mudah rusak. Produk yang rentan dengan cahaya matahari pasti butuh kemasan yang mampu memberikan proteksi terbaik agar kualitasnya tak menurun.
Berkaca dari hal tersebut, sangat wajar jika kemudian produsen sangat selektif dalam pemilihan jenis kemasan. Bentuk dari kemasan sendiri sangat tergantung dari isi produk, frekuensi penggunaan produk, kesiapan pakai produk, dan sifat bahan kemasan itu sendiri. Setidaknya empat hal inilah yang mesti jadi pertimbangan produsen.
Yuk, kita pelajari sama-sama tentang seluk-beluk dari kemasan ini. Kita dapat memulainya dari memahami fungsi dan peran kemasan, jenis-jenisnya, sampai tips memilih kemasan yang tepat. Simak ya!
Pengertian dan Fungsi Kemasan
Secara harfiah, kemasan merupakan “sistem” praktis yang memudahkan sebuah produk untuk melewati berbagai rangkaian proses, mulai dari distribusi, pemasaran, penyimpanan, hingga pemakaian oleh konsumen. Dengan kata lain, tanpa ada kemasan, sebuah produk belumlah memiliki “nilai” lebih besar.
Dengan adanya kemasan, sebuah produk dapat lebih terlindungi dari kerusakan karena faktor eksternal. Misalnya, cahaya matahari, gesekan, dorongan, dan lain-lain. Melalui kemasan pula, muncullah rasa ingin tahu dan minat konsumen akan suatu produk. Dari sinilah kemasan berperan dalam potensi pemasaran.
Maka, secara garis besar setidaknya ada dua fungsi kemasan paling penting. Pertama, kemasan sebagai pemberi proteksi maksimal untuk menjamin keamanan serta mutu produk. Kedua, kemasan sebagai media promosi yang mendorong daya beli konsumen akan suatu produk.
Dari dua fungsi besar tersebut, maka produsen dapat memilih kemasan dengan mempertimbangkan faktor proteksi dan promosi. Jadi, kemasan bukan hanya semata-mata sebagai pembungkus produk, melainkan juga wadah menarik hati konsumen.
Jenis-Jenis Kemasan
Sebelum meninjau lebih jauh mengenai pilihan kemasan yang tepat, kita kenali dulu berbagai jenis kemasan yang ada. Secara umum, jenis-jenis kemasan dapat dijabarkan menurut berbagai sisi sebagai berikut ini:
1. Kemasan Menurut Struktur Isinya
Kemasan berdasarkan struktur isinya dapat terbagi menjadi tiga jenis. Ketiganya adalah kemasan primer, kemasan sekunder, dan kemasan tersier.
- Kemasan primer memungkinkan bungkus kemasan langsung bersentuhan langsung dengan produk. Contoh: kaleng susu cair, sachet kopi bubuk, sachet makanan ringan, dan lain-lain.
- Kemasan sekunder memberikan perlindungan bagi produk yang sudah terkemas dalam kemasan primer sebelumnya. Contoh: kotak berisi delapan sachet kopi bubuk.
- Kemasan tersier menjadi wadah untuk menyimpan produk-produk selama masa pengiriman atau distribusi. Contoh: kotak kayu untuk mengangkat kardus-kardus susu cair.
2. Kemasan Menurut Frekuensi Pemakaian
Menurut sering tidaknya pemakaian produk, kemasan dapat terbagi menjadi tiga jenis. Ketiganya adalah kemasan disposable, multi trip, dan semi disposable.
- Kemasan disposable merupakan kemasan sekali pakai dan akan langsung terbuang begitu produk selesai konsumen gunakan. Contoh: botol minum plastik, bungkus makanan ringan, dan lain-lain.
- Kemasan multi trip adalah kemasan yang dapat berkali-kali konsumen pakai. Contoh: wadah makan tahan panas yang biasanya digunakan untuk membungkus makanan take away.
- Kemasan semi disposable merupakan kemasan yang tidak langsung terbuang karena dapat kembali konsumen gunakan untuk hal lain. Contoh: kemasan kaleng pada produk wafer.
3. Kemasan Menurut Kesiapan Pakai
Berdasarkan kesiapan pakai produk, kemasan dapat terbagi menjadi dua jenis. Keduanya adalah kemasan siap pakai dan kemasan siap dirakit.
- Kemasan siap pakai maksudnya kemasan dapat langsung produsen isi dengan produk tanpa perlu melalui proses perakitan tertentu. Contoh: kemasan botol dan kaleng.
- Kemasan siap dirakit maksudnya kemasan butuh melalui proses perakitan atau proses lain sebelum nantinya siap sebagai pembungkus produk. Contoh: pengemas bahan plastik atau kertas.
4. Kemasan Menurut Sifatnya
Menurut sifat dari bahan pengemas, kategori jenis kemasan dapat kita lihat sebagai berikut:
- Kemasan fleksibel, yaitu kemasan yang sifatnya lentur alias tidak kaku yang berpotensi meningkatkan efisiensi produksi. Contoh: kemasan plastik dan kemasan kertas.
- Kemasan kaku, yaitu kemasan dari bahan yang keras dan tidak memungkinkan tertekuk. Contoh: kemasan kaleng dan kemasan kaca.
- Kemasan hybrid, yaitu kemasan yang sifatnya fleksibel tetapi juga kaku. Contoh: wadah makanan pasta.
Dari jenis-jenis kemasan, produsen dapat memilih bentuk kemasan mana yang paling tepat untuk produknya. Tentu saja harus berdasarkan pada kebutuhan, karakteristik, bahkan target market produk itu sendiri ya.
Tips Memilih Kemasan yang Tepat
Beberapa hal yang harus produsen pertimbangkan baik-baik dalam memilih kemasan antara lain sebagai berikut:
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Produk
Besar atau kecilnya produk tentu menentukan ukuran kemasannya. Usahakan gunakan kemasan yang tidak terlalu besar, apalagi terlalu kecil. Ingat bahwa sebuah kemasan mesti memenuhi syarat proteksi produk agar tidak mudah rusak, terutama retak atau pecah.
Material kemasan juga berpengaruh besar terhadap mutu produk. Untuk produk makanan yang rentan rusak jika terkena matahari atau udara, ada baiknya pilih bahan kemasan yang paling berkualitas. Pastikan produk bisa awet dan terjaga kualitasnya hingga ke tangan konsumen.
2. Pergunakan Fitur yang Pas
Cermati juga pemakaian fitur-fitur kemasan yang punya fungsi menunjang nilai produk. Jika produsen ingin kemasan terlihat lebih menarik, penggunaan fitur window dapat menjadi opsi. Sementara, andai ingin kualitas produk tetap baik meski kemasan sudah terbuka, penggunaan fitur zipper adalah solusinya.
Pertimbangkan juga untuk melihat kepraktisan dari sisi konsumen. Kemasan seperti sachet dan standing pouch banyak konsumen sukai karena lebih simpel dan mudah dibawa ke mana-mana. Pakai fitur V-Cut untuk memudahkan konsumen dalam membuka produk tanpa harus memakai gunting.
3. Cermati Target Market Produk
Terakhir, pastikan kemasan produk sesuai dengan target market yang sudah produsen tentukan sebelumnya. Sebuah produk akan sulit menjangkau konsumen lebih luas jika kemasan produknya terlalu biasa-biasa saja. Kemasan produk menentukan minat pertama konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian.
Maka, pertimbangkan jenis kemasan yang berpotensi menggaet lebih banyak calon pembeli. Salah satu bentuk kemasan yang sedang laris dan familier adalah standing pouch. Selain dapat berdiri tegak, kemasan ini dapat menyediakan banya fitur yang produsen butuhkan untuk memuaskan pelanggan.
Andai kamu tengah membutuh kemasan baru untuk produkmu, langsung saja konsultasikan kebutuhanmu ke tim FlexyPack. Pilihan jenis kemasan di FlexyPack juga bervariasi, ada sachet, lid cup, standing pouch, hingga roll stock. Cek selengkapnya di halaman ini ya!
Hubungi FlexyPack via WhatsApp sekarang untuk mendapatkan kemasan terbaik dan berkualits buat produkmu!