Plastik untuk kemasan makanan seperti apa sih yang termasuk aman buat konsumen? Demi memastikan keselamatan konsumen saat memakan produk, bahan pembungkus makanan mesti benar-benar berkualitas food grade. Maka, penting buat kita memahami karakteristik tiap jenis plastik kemasan yang ada.
Seperti yang kita tahu, penggunaan plastik memang sejauh ini masih menjadi pilihan utama untuk membungkus makanan. Selain dianggap lebih higienis, kemasan plastik juga cenderung praktis buat konsumen. Karena bersentuhan langsung dengan produk, produsen wajib memastikan bahwa pembungkus yang digunakan benar-benar aman.
Daftar Isi
Ragam Jenis Plastik Kemasan Makanan
Kala pertama kali membeli produk makanan, konsumen biasanya mengecek jenis atau kode angka yang tertera di kemasan. Ya, angka biasanya melambangkan kode untuk jenis plastik tertentu. Berikut ini beberapa jenis pembungkus kemasan makanan dari plastik beserta kode angka yang wajib kita ketahui.
PET (Polyethylene terephthalate)
Jenis plastik ini memiliki kode angka 1 dan bersifat jernih, kuat, serta kedap air. Wadah dari bahan ini tidak akan tahan pada suhu di atas 80 derajat Celcius. Plastik ini karakternya hanya sekali pakai. Produk-produk yang biasa memakai kemasan ini antara lain botol kecap, botol saus, botol air mineral, dan lain-lain.
HDPE (High density polyethylene)
Selanjutnya, ada HDPE yang punya kode angka 2. HDPE akan mudah meleleh pada suhu 75 derajat Celcius. Karakternya cukup semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia, dan anti lembap. Namun, penggunaannya pun hanya boleh sekali pakai. HDPE dapat kita temukan pada produk botol jus dan kemasan margarin.
PVC (Polyvinyl chloride)
Dengan menyandang kode 3, PVC memiliki dua sifat: kaku dan lunak. Jenis PVC ini biasanya jernih, kuat, keras, dan bentuknya dapat diubah. Meski terkenal kuat, PVC sebenarnya tidak tahan pada panas suhu 80 derajat Celcius. PVC sering juga kita temui pada pembungkus makanan yang mudah berkerut dan berwarna transparan.
LDPE (Low density polyethylene)
Kemudian, ada juga jenis LDPE yang lebih dikenal dengan kode angka 4. Karakter LDPE adalah fleksibel, kuat, anti air, permukaan berlilin, dan tembus cahaya. Plastik ini ada pada kantong belanja, kantong roti, dan kemasan minuman. LDPE tidak boleh digunakan untuk membungkus makanan panas atau kukus.
Baca Juga: Yuk, Kenali dan Pahami Fungsi Label Kemasan buat Konsumen
PP (Polypropylene)
Plastik kemasan makanan dengan kode angka 5 ini bersifat keras, tetapi lentur. Keunggulannya adalah punya ketahanan baik akan panas (suhu tinggi). PP sering kita jumpai kemasan keripik, sereal, dan biskuit. Wadah plastik berbahan PP biasanya kerap dimanfaatkan saat memanaskan makanan di oven.
PS (Polystyrene)
Contoh dari plastik kemasan berkode angka 6 ini adalah styrofoam. PS sendiri sebenarnya terdiri atas dua jenis, yaitu bersifat jernih seperti kaca dan styrofoam yang lunak. Pemakaian PS kadang masih menjadi perdebatan akan jaminan keamanan buat tubuh kita.
Hingga kini, BPOM masih menyatakan penggunaan styrofoam masih tergolong aman untuk pembungkus makanan. Hanya saja, usahakan makanan tidak langsung bersentuhan dengan styrofoam dan jangan dipakai berkali-kali.
Sebagai pembungkus makanan, jenis plastik berkode 1, 2, 4, dan 5 masih paling aman. Jenis plastik dengan kode 3 sulit terurai di lingkungan sehingga penggunaannya mesti dikurangi. Sementara, jenis plastik berkode 6 sebaiknya terlalu sering dipakai karena dalam jangka panjang memiliki efek kurang baik bagi tubuh kita.