Produk daging dalam kemasan telah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan rumah tangga. Terlebih saat ini banyak orang menyukai daging dengan potongan yang sudah siap masak. Orang tidak perlu lagi repot-repot memotong daging saat hendak mengolahnya.
Daging sendiri menjadi salah satu bahan makanan yang cukup riskan dalam distribusi serta penyimpanannya. Tanpa pengemasan yang baik, daging dapat rentan rusak atau membusuk. Entah itu produk daging segar ataupun daging olahan. Maka, tak heran jika bisnis daging ini sangat perlu memperhatikan jenis dan proses pengemasan.
Sementara, kebutuhan konsumen akan produk daging juga terus meningkat. Apalagi belakangan ini tren makanan ala Korea telah membuat banyak konsumen jadi menggandrungi aneka jenis dan bentuk daging. Mulai dari ayam, slice beef, shortplate, sirloin, rib, dan lain-lain.
Dari potensi yang ada, jelas bahwa usaha daging cukup menggiurkan untuk pebisnis coba. Target marketnya sendiri cukup jelas, yaitu konsumen kelas menengah hingga ke atas. Bahkan, sekelas bisnis daging ayam pun dapat menargetkan konsumen kelas menengah ke bawah.
Jika kamu tertarik akan bisnis ini, ada baiknya mempersiapkan segala detailnya dengan baik. Salah satunya tentu saja poin pengemasan produk daging itu sendiri. Yuk, pelajari serba-serbi pengemasan daging berikut ini biar makin paham!
Daftar Isi
Tujuan dan Prinsip Kemasan Daging
Karena masih berupa produk mentah, daging semestinya mendapat penanganan pengemasan yang teliti. Adanya kontaminasi dengan benda luar dapat membuat daging mudah rusak.
Tidak jarang banyak pula daging berkualitas menjadi cepat busuk karena kemasannya berlubang atau bocor. Tujuan dari pengemasan daging setidaknya harus memenuhi syarat berikut ini:
- Mengurangi dehidrasi
- Mengurangi terjadinya oksidasi
- Mencegah kontaminasi dengan mikroorganisme
- Mencegah kontaminasi flavor dan bau dari lingkungan
Dari tujuan tadi, terlihat bahwa kunci penting dari packaging produk adalah menjaga daging tetap dalam kondisi steril dengan meminimalisasi masuknya kontaminan dari luar. Penyimpanan daging juga mesti produsen perhatikan, yaitu pada suhu rendah.
Pada prinsipnya, pengemasan daging mesti memperkecil produk dari kerusakan akibat aktivitas mikroba, kontaminasi alat maupun pekerja, dan penyimpanan pada suhu rendah. Oleh sebab itu, kemasan daging semestinya berpedoman pada syarat berikut:
- Dapat mempertahankan kadar air
- Mampu mempertahankan warna daging
- Dapat mencegah kebusukan
- Sanggup mencegah kontaminasi cahaya
- Kuat dalam suhu rendah
Pengemasan Vakum Daging Olahan
Contoh produk daging olahan antara lain sosis, daging beku, dan daging yang sudah termasak setengah matang. Untuk produk ini, pengemasannya juga butuh kondisi khusus. Daging olahan mudah rusak karena beberapa penyebab seperti oksidasi, bakteri pembusuk, dan dehidrasi.
Maka, bentuk kemasan yang paling baik untuk produk daging olahan adalah pengemasan vakum. Tujuannya adalah untuk memperpanjang masa simpan sampai pemasaran dan ke tangan konsumen. Karena cukup rumit, bentuk pengemasan ini lebih cocok untuk produsen dengan skala cukup besar daripada skala pengecer.
Target dari pengemasan vakum pada daging olahan adalah memiliki masa simpan lebih dari tiga minggu. Selama periode tersebut, enzim-enzim pada daging akan melanjutkan aktivitas hingga daging lebih melunak pada akhir penyimpanan.
Jadi, pastikan kamu tentukan produk daging apa yang akan kamu jadikan usaha. Jika produknya berupa daging segar, prioritaskan pada tujuan mempertahankan kadar air, warna, serta pencegahan kebusukan. Andai produknya merupakan daging olahan, pastikan memilih vacuum packaging agar lebih awet.
Macam-Macam Bahan untuk Kemasan Daging
Beberapa masalah yang kerap muncul dalam pengemasan daging segar adalah rentan bocor karena produk daging memliki tulang cukup runcing. Selain itu, bentuk daging yang kurang beraturan dapat menjadi masalah tersendiri dalam proses pengemasan.
Berikut ini adalah beberapa jenis bahan pengemas yang biasa produsen pakai untuk produk daging segar. Ingat, pemilihan bahan harus sejalan dengan karakteristik dari daging itu sendiri.
1. Aluminium
Bahan aluminium memiliki sifat yang memenuhi syarat pengemasan daging. Karakteristiknya antara lain anti udara, anti lembap, dan tidak tembus cahaya. Alhasil, bahan ini efektif menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat merusak kualitas daging. Selain itu, higienitas dari produk daging pun terjaga baik.
Tak cuma itu, aluminium juga cukup baik menahan suhu rendah. Ingat, produk daging mesti memiliki suhu penyimpanan rendah untuk membuatnya tetap awet selama proses pemasaran.
2. Poly Vinyl Chlorida (PVC) dan Poly Vinylidine Chloride (PVDC)
Kedua jenis bahan ini sekilas hanya mirip wadah plastik, tetapi ternyata ada perbedaannya. PVC punya karakter tahan pada bahan kimia dan stabil. Kebanyakan PVC berbentuk lembaran yang praktis sebagai pengemas produk seperti sayur, buah, daging, dan lain-lain.
Sementara, PVDC sifatnya tidak tahan pada suhu pemanasan, tetapi tahan terhadap oksigen, karbondioksia, zat kimia, uap air, dan minyak. PVDC banyak produsen manfaatkan untuk mengemas produk beku tanpa proses vakum, misalnya daging.
Baik PVC dan PVDV dapat bermanfaat dalam pengemasan daging, tergantung kebutuhan produsen sekaligus karakteristik dagingnya. Jika berupa daging beku, ada baiknya menggunakan bahan PVDC.
3. Polystyren (PS)
Terakhir, ada pengemasan daging yang memanfaatkan bahan polystyren alias styrofoam. Kemasan seperti ini sudah familier kamu temukan di supermarket. Daging biasanya diletakkan pada styrofoam, kemudian menggunakan penutup berupa plastik wrap.
Sejauh ini penggunaan styrofoam masih diperbolehkan, hanya saja bukan merupakan pilihan terbaik. Ada baiknya konsumen langsung mengolah daging dengan pengemasan ini dan tidak mengalami masa simpan terlalu lama.
Itulah tadi beberapa informasi penting mengenai kemasan daging. Semoga ulasan ini dapat menjadi referensi buat kamu yang hendak berbisnis produk daging ya.
FlexyPack menyediakan berbagai jenis kemasan dengan ukuran dan bahan tertentu untuk bermacam-macam produk. Kamu dapat cek selengkapnya di sini ya. Jangan lupa konsultasikan segala kebutuhan kemasanmu dengan tim FlexyPack via WhatsApp sekarang!