Kemasan paper box makanan untuk biasanya akan mengemas makanan-makanan yang akan disantap di tempat atau dine in. Tapi, semenjak pandemic virus Covid-19 ada, pelarangan sistem makan dine in mulai berlaku berbarengan dengan peraturan lockdown.
Akibatnya, tidak sedikit pengusaha restoran yang merugi akibat kebijakan ini. Untuk tetap bisa menjangkau konsumen walau konsumen ada di rumah saja, saat ini produsen sebenarnya punya cara yang menarik. Misalnya dengan menyajikan produk makanan dalam kemasan instan sehingga konsumen bisa memasaknya sendiri kapanpun mereka menginginkannya.
Namun, penggunaan kemasan paper box untuk cara tersebut sepertinya tidak mumpuni. Padahal sebenarnya, selain box makanan, ada pula jenis kemasan yang mampu menjawab kebutuhan produsen untuk bisa menjual produk makanan instan dalam kemasan.
Sebelum kita mengetahui jawaban tersebut, kami akan mengulik lebih jauh tentang paper box sehingga kamu bisa benar-benar mengerti perbedaan antara box makanan dengan solusi kemasan yang bisa menjadi penggantinya.
Daftar Isi
Kemasan paper box makanan
Sesuai dengan namanya, kemasan paper box merupakan kemasan yang terbuat dari bahan kertas. Biasanya bahan kertas yang ada pada jenis kemasan ini terbuat dari bahan Ivory atau Duplex yang akan terlaminasi dengan bahan plastik PE.
Jenis kemasan ini memiliki ukuran dan spesifikasi yang beragam. Ada kemasan yang perlu kamu rakit terlebih dahulu, dan ada juga kemasan yang menggunakan metode produksi forming sehingga kamu tidak perlu merakitnya terlebih dahulu. Untuk ukuran jenis kemasan ini, umumnya terbagi dalam ukuran S, M, L, hingga XXL.
Pemakaian kemasan tersebut memang bertujuan untuk produk-produk take away atau bawa pulang. Tapi, pemakaian box makanan untuk produk yang akan produsen jual menjadi sebuah produk instan sepertinya tidak cocok. Hal ini karena kemasan paper tidak bisa memiliki perlindungan maksimal untuk produk yang akan berada dalam kemasan.
Baca juga : Kemasan Beras Ini Cocok Untuk Menarik Minat Pelanggan!
Walau kemasan box makanan saat ini sudah menggunakan laminasi plastik PE, namun produk tetap bisa mengalami guncangan saat perjalanan. Maka tidak jarang ada banyak makanan yang berakhir tumpah dan berceceran berantakan. Belum lagi jika kemasan terkan air dalam perjalanan, maka kemungkinan kemasan rusak dan merusak produk makanan yang ada bisa jauh lebih besar.
Jika melihat kondisi seperti ini, kemasan box makanan rasanya tidak mampu menunjang fungsi kemasan sebagai alat pelindung produk karena kemasan tidak menjamin produk tetap aman. Selain itu, metode selip yang ada pada kemasan kertas tidak ada pengaman lain yang menyebabkan produk mudah berantakan.
Solusi lain untuk produk tetap aman
Jika kamu produsen yang juga ingin menjual produk dalam bentuk makanan instan, sebaiknya hindari mengemas produk tersebut menggunakan kemasan kertas. Sekarang kamu sudah punya solusi untuk kebutuhan yang satu ini, yaitu dengan menggunakan kemasan fleksibel.
Kemasan fleksibel merupakan jenis kemasan yang terbuat dari plastik fleksibel. Bahan plastik tertentu yang sudah masuk standar food grade akan masuk tahap pengolahan menjadi beragam bentuk kemasan yang menarik dan bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan produk.
Untuk produk makanan instan, umumnya plastik food grade yang digunakan adalah plastik berbahan Nylon atau Aluminium. Jenis plastik berbahan nylon sangat kami sarankan penggunaannya untuk produk-produk olahan makanan. Contoh produknya seperti produk olahan yang terbuat dari daging atau seafood yang berbumbu dan bisa langsung dimasak konsumen.
Baca juga : Plastik Kemasan Teh yang Aman, Higienis, dan Menjamin Kualitas
Plastik berbahan nylon dalam hal ini akan menjadii plastik yang mampu menjaga hampir semua jenis produk olahan makanan. Ini karena plastik nylon memiliki sejumlah keunggulan seperti tidak melarutkan minyak, asam, tahan air, dan tidak mudah pecah.
Sama seperti bahan nylon, bahan aluminium juga tidak kalah hebat dalam menjaga produk. Bahan aluminium terkenal menjadi bahan plastk yang tidak tembus cahaya matahari. Oleh karena itu, produk-produk olahan yang tidak boleh terpapar cahaya matahari secara langsung bisa menggunakan kemasan berbahan aluminium.
Kemasan fleksibel bisa menjadi jawaban terbaik untuk para produsen yang ingin melakukan ekspansi dengan menjual produknya menjadi produk instan yang bisa konsumsi kapanpun dan di manapun.
Tipe kemasan fleksibel yang ada secara umum terdiri dari 2 pilihan, yakni standing pouch, dan sachet. Kedua tipe kemasan fleksibel ini juga tersedia dalam banyak ukuran sehingga kamu bisa menyesuaikan berat bersih produk yang ada dalam kemasan.
Untuk jenis kemasan sachet khususnya sachet berbahan nylon, kamu juga bisa menjadikannya sebagai kemasan vacuum. Metode vacuum pada kemasan produk akan mengeluarkan udara yang ada pada kemasan sehingga udara tersebut tidak memcu pertumbuhan jamur.
Tapi, jangan asal pilih kemasan fleksibel, ya!
Kalau kamu mengecek ke pasaran, ada banyak sekali yang menjual kemasan fleksibel. Tapi, jangan sampai salah pilih ya. Terdapat banyak pilihan kemasan fleksibel yang bisa kamu jumpai. Misalnya seperti kemasan fleksibel berbentuk polos, atau hanya menggunakan sablon.
Kedua jenis kemasan fleksibel tersebut mungkin akan mampu melindungi fungsi perlindungan tapi tidak bisa menunjang merek produkmu terkenal. Kemasan polos terlihat tidak menarik karena konsumen tidak mengetahui nama produkmu dengan jelas. Coba bayangkan jika konsumen mau melakukan repeat order tapi dia tidak tahu nama produknya, wah bisa-bisa produkmu bahkan langsung terlupakan karena tidak punya identitas merek yang jelas.
Lain halnya dengan sablon, kamu mungkin sudah meletakkan nama produk dengan cara sablon, tapi sadarkah kamu kalau tinta sablon sering terkelupas? Hal tersebut lantas akan membuat proses dan biaya penyablonan akan sia-sia karena hasil kemasan tidak sesuai.
Sekarang kamu bisa menggunakan sistem percetakan digital yang memungkinkan kamu punya kemasan fleksibel seperti merek-merek yang kamu lihat di minimarket. Selama ini sistem percetakan digital hanya berlaku untuk kertas seperti yang biasa kita lakukan untuk mencetak dokumen. Sekarang kamu bisa mendapatkan kemudahan yang sama dengan sistem digital untuk kemasan fleksibel! Tentunya dengan proses percetakan kemasan fleksibel yang berbeda dari proses cetak kertas dokumen biasa, ya.
Dengan kemasan fleksibel full color, kamu bisa memiliki kemasan yang menonjol karena kemasan tercetak secara penuh pada bagian depan-belakang kemasan tanpa terkecuali. Hal ini akan mendorong produk bisa terkenal dan mudah untuk diingat karena sudah memiliki nama yang jelas.
Baca juga : Plastik Bening VS Plastik Full Color, Produsen Pilih Mana, ya?
Desain pada kemasan fleksibel full color akan memudahkan konsumen mengingat produk dari desain yang ada. Komponen visual pada kemasan akan membantu konsumen mengingat produk dengan baik, apalagi jika desain produk sudah memiliki ciri khas tersendiri.
Ketika menggunakan kemasan fleksibel full color, perkara seperti produk yang tumpah berceceran saat pengiriman bukanlah sebuah halangan. Berbeda dengan kemasan paper box yang tidak memiliki pengaman ganda, kemasan fleksibel full color akan lengkap dengan zipper dan sealer yang mengunci produk supaya tidak tumpah.
Hal tersebut bisa memudahkan kamu untuk mengirim banyak paket ke lokasi terjauh sekalipun. Kamu bisa menjangkau lebih banyak konsumen dengan mengemas produk menjadi produk olahan terkemas. Jangan sia-siakan momen ini! sekarang waktunya kamu jad pengusaha sukses dengan memasarkan produk kerenmu ke banyak lokasi dengan kemasan yang menunjang!