Ada banyak sekali produk yang beredar di pasaran selama ini. Baik itu dalam bentuk padat, gas, hingga cairan. Setiap jenis produk yang berbeda tersebut memiliki berbagai keunikan dan cara pengemasannya tersendiri, termasuk juga untuk produk cairan. Namun, sebenarnya bagaimana ya cara yang paling tepat untuk mengemas produk cairan ke dalam sebuah plastik kemasan?
Selama ini ada banyak kemasan yang digunakan untuk mengemas produk cair. Misalnya seperti toples kaca, dan plastik yang dictak menjadi beragam bentuk. Toples kaca menjadi jenis kemasan pertama yang umum digunakan sebagai media pengemasan produk cairan. Tapi selama ini penggunaan toples kaca sebenarnya membawa risiko yang sangat besar untuk distribusi produk. karena terbuat dari kaca, toples atau botol sangat mudah pecah, entah dalam pengiriman barang, atau ketika sudah dibeli konsumen.
Sementara itu, jika kita berbicara tentang plastik kemasan yang dicetak ke dalam banyak bentuk, kemungkinan untuk berisiko pecah bisa ditekan. Bahkan jika plastik tersebut dicetak ke dalam kemasan fleksibel, kemungkinan untuk pecah bahkan cukup sulit terjadi.
Mengemas produk cair memang cukup rumit. Di samping karena kemungkinan untuk pecah dan merusak produk jauh lebih tinggi, produk cair juga bisa terkendala untuk berlubang sehingga akan bocor atau terkontaminasi serangga.
Banyaknya jenis produk cair yang memiliki tingkat sensitivitas sangat beragam juga akan memengaruhi cara pengemasan. Misalnya saja seperti detergent pakaian, produk konsumsi, hingga produk kimia yang berbahan cair. Setiap jenis produk yang berbeda tersebut memiliki keunikan dan caranya tersendiri. Namun, secara garis besar ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika memilih plastik yang akan digunakan untuk mengemas. Hal ini karena plastik kemasan akan sangat memengaruhi ketahanan produk selama masa penjualan.
Di bawah ini kami merangkum tips dan trik yang bisa Anda manfaatkan untuk memilih plastik kemasan yang akan digunakan untuk mengemas produk cair. Tips di bawah ini bersifat umum, Anda tetap perlu mengombinasikannya sesuai dengan kebutuhan produk Anda.
Daftar Isi
1. Perhatikan bahan plastik yang digunakan
Bahan plastik bisa dikatakan sebagai sebuah kunci dalam menentukan kualitas dan ketahanan dari kemasan produk cair. Apabila kita berkaca pada produk-produk yang ada di pasaran, ada begitu banyak produk yang dikemas dengan bahan plastik. Umumnya jenis plastik yang digunakan adalah PET. Bahan PET yang digunakan untuk mengemas produk cair di pasaran biasanya memiliki warna yang sangat bening dan akan digunakan untuk mengemas air minum kemasan.
Bahan ini juga biasanya berbentuk padat dan kokoh, sehingga tidak mudah ditekuk dan tidak fleksibel. Selain bahan PET yang akan dicetak ke dalam bentuk yang padat dan tidak fleksibel, ada pula jenis bahan Nylon. Jenis bahan ini merupakan bahan yang dicetak ke dalam bentuk fleksibel. Bahan Nylon memiliki keunikan yang khas sebagai bahan kemasan fleksibel karena memiliki tingkat ketebalan yang tinggi dibanding bahan kemasan lainnya.
Sebuah bahan Nylon juga bahkan menjadi bahan kemasan yang bisa diandalkan untuk mengemas produk konsumsi. Hal ini karena kemasan nylon tidak mencemari dan mengontaminasi produk yang akan dikonsumsi tersebut.
Baca juga: Pemilihan Kemasan Berpengaruh Terhadap Kedaluwarsa Makanan
Untuk Anda yang sedang mencari kemasan fleksibel untuk produk cair, kami sangat menyarankan untuk menggunakan bahan Nylon. Dengan ketebalan di atas 100 microns, plastik ini mampu menjawab dan menjadi pelindung yang sangat tepat untuk menekan risiko bocor dan pecah.
2. Teliti dalam memilih ketebalan
Selain bahan kemasan, Anda juga perlu untuk teliti dalam memilih ketebalan pada plastik kemasan produk cair. Ketebalan plastik kemasan yang akan digunakan akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan kemasan menahan berat produk. Tidak hanya itu, sebuah ketebalan plastik kemasan juga berpengaruh terhadap kekuatan produk.
Karena digunakan untuk mengemas produk cair, dibutuhkan kemasan yang mampu membuat produk berdiri dengan tegak. Oleh sebab itu, diperlukan bottom kemasan yang mampu membuat kemasan bisa berdiri dengan tegak. Dalam hal ini, ada cukup banyak jenis bottom yang bisa digunakan untuk kemasan standing pouch. Namun, untuk mengemas produk cairan, disarankan untuk menggunakan jenis oval bottom karena mampu membuat kemasan produk cair berdiri dengan baik.
Pemilihan ketebalan juga akan berpengaruh terhadap kemampuan produk bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Bahkan bahan yang tebal bisa saja tidak pecah jika dikemas dengan menggunakan bahan Nylon dengan ketebalan tertentu. Kami menyarankan untuk menggunakan bahan kemasan Nylon dengan ketebalan di atas 100 microns.
3. Jangan memasukkan produk cair berlebihan
Produk cair memiliki massa yang sangat berat lebih dari jenis yang lainnya. Oleh karena itu sebuah produk cair memiliki kapasitasnya sendiri untuk masuk ke dalam satu kemasan. Untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan terjaga dengan baik, Anda bisa menggunakan plastik kemasan fleksibel Nylon yang memiliki kekuatan untuk menahan produk cair dari kebocoran.
Usahakan untuk tidak memasukkan produk cair ke dalam kemasan melebihi kapasitas kemasan tersebut. Jika produk Anda memiliki berat hingga 2 liter, jangan gunakan plastik kemasan yang hanya memiliki kapasitas 1 liter. Hal yang perlu Anda perhatikan lainnya adalah, jangan memasukkan cairan tersebut terlalu banyak ke dalam sebuah kemasan.
Anda tetap harus menyisakan ruang untuk produk berdiri dengan baik dan proposional. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam membuat kemasan yang proposional untuk menunjang penjualan dan efektivitas bisnis ke depannya.
4. Tambahkan pengaman lain selama distribusi
Menggunakan kemasan fleksibel berbahan Nylon memang langkah yang tepat karena Nylon menjadi bahan yang sangat ampuh dan sangat disarankan untuk mengemas produk cair. Namun, Anda tetap perlu untuk memberikan perlindungan ganda yang akan sangat membantu selama proses distribusi.
Baca juga: Tips Bikin Kemasan Standing Pouch Tambah Menarik
Terlebih jika Anda akan menyalurkan produk tersebut ke banyak lokasi yang cukup jauh. Menambahkan kemasan yang bisa berfungsi untuk menjaga produk lebih ekstra bisa sangat tepat. Dalam hal ini bisa saja berupa kardus, bubble wrap, hingga kayu yang disusun dengan sedmikian rupa.
Penambahan ini akan sangat membantu produk Anda terjaga lebih ekstra. Hasilnya adalah kemungkinan kemasan untuk rusak dan pecah bisa lebih ditekan. Dengan diberikannya penambahan kemasan selama proses distribusi, Anda sudah menghindari dan menekan risiko produk rusak.
Dengan adanya kemasan tambahan di produk Anda, konsumen pun akan mendapatkan produk yang sangat aman. Kemasan tambahan bahkan menjadi salah satu komponen yang pasti diperlukan untuk Anda yang berjualan secara online. Hal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas brand Anda di mata konsumen untuk berbelanja di toko online yang Anda miliki.
5. Beri informasi yang jelas pada desain
Informasi yang jelas pada desain produk cairan juga akan membantu konsumen Anda menggunakan atau mengonsumsi produk. Jarang disadari, sebenarnya hal ini memiliki pengaruh yang sangat membantu konsumen untuk mengenali produk Anda lebih baik.
Desain pada kemasan akan sangat membantu produk Anda dikenal dengan mudah. Elemen visual yang ada pada desain akan menunjukkan identitas produk secara lebih jelas.
Terkait dengan informasi yang jelas pada kemasan, hal ini akan menyangkut ke banyak hal. Mulai dari nama produk, komposisi produk, tanggal kedaluwarsa, informasi nilai gizi, produksi.