Paperfoil dan aluminium menjadi dua dari banyaknya jenis kemasan yang sangat banyak pemakaiannya untuk berbagai kebutuhan produk. Kedua jenis kemasan ini bahkan kerap dianggap sebagai jenis kemasan yang sama. Tapi, apakah benar demikian? Apakah memang tidak ada perbedaan antara kedua jenis kemasan tersebut?
Saat ini produsen bisa dengan cepat memperoleh informasi tentang kemasan dengan melihatnya dari berbagai macam sumber. Ada begitu banyak platform digital yang bisa produsen gunakan untuk memperoleh informasi (bahkan yang bersifat teknis sekalipun) dan perbandingan tentang berbagai kemasan yang mungkin cocok untuk produknya.
Namun, banyaknya platform yang tersedia tidak lantas membuat persoalan mendapatkan kemasan yang tepat untuk produkmu jadi lebih mudah. Memilih kemasan fleksibel yang tepat untuk produkmu memang cukup rumit.
Telebih, ada begitu banyak bahan, jenis, ukuran, dan berbagai macam spesifikasi lain yang perlu kamu pertimbangkan dengan kesesuaian produkmu. Setiap produk memiliki keunikan dan karakteristiknya tersendiri, oleh karena itu setiap produk pasti memiliki jenis kemasan yang sesuai dengan kebutuhannya tersebut.
Dari banyaknya kemasan fleksibel yang ada, para produsen mungkin akan cukup familiar dengan paperfoil dan aluminium. Dua kemasan ini sering dianggap sama, padahal keduanya sangat berbeda. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini.
Daftar Isi
Paperfoil
Paperfoil merupakan jenis kemasan yang pemakaiannya sering untuk produk snack, kopi, bumbu bubuk, dan lainnya. Jenis kemasan yang satu ini memang sedang marak untuk kalangan UMKM.
Secara sederhana, kemasan paperfoil merupakan kemasan yang desainnya terlebih dahulu dicetak pada sebuah kertas lalu selanjutnya ditempel dengan bahan aluminium atau juga sering ditempel dengan bahan metalized. Untuk menempelkan desain dengan bahan aluminium yang digunakan biasanya menggunakan cara manual, yakni menempelkannya dengan tangan menggunakan mesin sealer dan mesin laminasi.
Jenis kemasan yang satu ini bisa kamu temukan dengan mudah di toko-toko plastik kemasan dalam bentuk polos, atau dengan desain tertentu jika kamu memesannya dengan permintaan khusus. Ukuran yang tersedia pun sangat beragam, mulai dari bentuk sachet hingga standing pouch.
Aluminium
Sementara itu, aluminium merupakan salah satu material kemasan yang juga sudah sering menjawab berbagai kebutuhan kemasan. Sama seperti paperfoil, jenis kemasan ini menjadi kemasan yang banyak dicari karena kualitasnya yang bisa menjaga dan melindungi ketahanan produk.
Kemasan aluminium dalam bentuk yang fleksibel merupakan jenis kemasan yang dilapis dengan material plastik lain. Bahan plastik dalam sebuah kemasan fleksibel aluminium umumnya terdiri dari PET, dan PE, lalu dilapisi dengan aluminium. Jadi, dalam sebuah kemasan fleksibel aluminium terdapat kurang lebih 3 sampai 4 lapisan di dalamnya.
Untuk memberikan desain pada kemasan, kemasan fleksibel aluminium menggunakan sistem digital sehingga tidak perlu menggunakan mesin sealer dan laminasi manual. Produsen hanya perlu memasukkan produknya ke dalam kemasan dan merekatkannya dengan mesin sealer tanpa repot-repot menempelkan stiker pada kemasan.
Perbedaan bahan
Bagian luar dari kemasan paperfoil ini adalah kertas yang bisa dengan mudah terkelupas untuk jangka waktu yang singkat. Karena terbuat dari kertas yang ditempel dengan bahan aluminium, kemasan paperfoil tidak mampu memberikan ketahanan yang maksimal pada produk karena kemasan mudah sobek dalam kurun waktu yang singkat.
Pada bagian dalam kemasan paperfoil, bahan yang ada adalah metalized atau aluminium. Namun, secara umum banyak kemasan paper yang menggunakan bahan metalized pada bagian dalamnya. Secara sekilas, bahan metalized merupakan bahan yang sering terlihat sama dengan bahan aluminium karena warna silver yang serupa. Padahal kenyataannya tidak demikian.
Bahan metalized yang ada pada bagian dalam kemasan tidak bisa melindungi produk dari paparan cahaya matahari. Selain itu, bahan metalized juga tidak memiliki proteksi lebih terhadap oksigen dan kelembaban. Sehingga produk yang menggunakan kemasan paper tidak begitu memiliki umur simpan yang lama.
Baca juga: 3 Olahan Ayam Super Lezat, Cocok Juga Untuk Jadi Ide Bisnis!
Sementara itu, untuk bahan aluminium selama ini terkenal sebagai bahan yang sangat efektif untuk menghalau sinar matahari masuk ke dalam produk. Oleh sebab itu, bahan aluminium cocok untuk banyak produk.
Kemampuan untuk melindungi produk dari oksigen dan air juga bisa berfungsi dengan baik pada kemasan yang menggunakan bahan aluminium. Seperti yang sudah pada penjelasan singkat mengenai aluminium, kemasan aluminium merupakan jenis kemasan yang terdiri dari beberapa lapisan. Pada umumnya terdiri dari 3 lapisan yakni, PET, PE, dan ALU.
Lapisan ini yang akan menjaga produk tetap berkualitas sehingga produk memiliki jangka waktu penyimpanan yang lama. Karena dari bahan inilah yang menjadi hal dasar yang sangat memengaruhi kualitas dan perlindungan produk ke depannya.
Perbedaan dalam kemampuan melindungi produk
Kalau yang satu ini masih terkait dan bahkan merupakan dampak yang ada dari pemilihan bahan yang kamu gunakan. Aluminium dan paperfoil memiliki kualitasnya tersendiri dalam melindungi produkmu.
Hanya beberapa produk yang cocok untuk kemasan metalized, misalnya seperti keripik, makanan ringan, dan biskuit. Namun, karena kemasan paperfoil kebanyakan menggunakan lapisan metalized pada bagian dalamnya, kemasan ini tidak bisa menahan cahaya dengan baik. Sehingga cahay bisa masuk ke dalam kemasan. Untuk produk kopi, cahaya bisa sangat rentan merusak kualitas kopi karena kopi akan menjadi lembab dan kehilangan kesegaran.
Hal ini lantas akan berpengaruh juga ke dalam umur simpan produk yang sangat menentukan kelayakan jual. Ketika umur simpan produk berkurang karena kemasannya tidak mampu melindungi produk dengan baik, dampak buruknya adalah ke perputaran bisnis yang tidak sehat. Bahkan bisa saja konsumen akan mendapatkan produk yang rusak karena kemasannya tidak berfungsi dengan baik.
Selain itu, karena terbuat dari kertas, jenis kemasan ini tidak bisa mengemas produk cairan atau yang berminyak sekalipun. Bahan kertas tidak bisa menahan air dan minyak dengan baik, akibatnya kemasan akan mudah terkelupas, sobek, dan pada akhirnya akan merugikan usahamu karena produk sudah tidak layak jual.
Sedangkan bahan aluminium dengan ketahanannya dalam melindungi produk dari cahaya, oksigen, dan air, bisa cocok untuk berbagai produk. Mulai dari makanan ringan, makanan hewan, cairan, roti, bibit tanaman, kopi, dan lain-lain.
Baca juga: Serba-Serbi Kemasan Sachet 3 Side Seal Yang Harus Kamu Ketahui
Produk yang menggunakan kemasan aluminium memiliki umur simpan produk yang lebih panjang. Sehingga kamu juga bisa meminimalisir kerugian yang timbul karena produk rusak. Kemasan dengan bahan aluminium tidak akan rusak jika terkena air atau minyak. Jika dalam proses distribusi produkmu terkena air hujan, produk bisa tetap aman karena kemasan tidak terkelupas. Desain kemasan yang ada pun tetap tidak berubah sehingga informasi produk dapat tersampaikan dengan baik.
Dengan begitu, kamu bisa leluasa dalam menjalankan bisnis dan mengirimkan produkmu ke banyak lokasi, bahkan lokasi terjauh sekalipun! Karena kemasan aluminium akan menjaga produk tetap aman dalam proses pengiriman.
Kesimpulan
Setelah penjabaran tersebut, ternyata paperfoil dan aluminium memiliki perbedaan yang sangat banyak. Perbedaan kedua bahan tersebut bahkan memberikan dampak yang luar biasa untuk keberlangsungan produkmu. Jangan sampai bisnismu merugi karena salah pilih kemasan, ya!