Rotogravure adalah salah satu teknik pencetakan kemasan yang penggunaannya banyak untuk mencetak kemasan produk dengan menggunakan silinder. Teknik ini menjadi teknik pencetakan konvensional yang terkenal di Indonesia.
Selama ini, produsen yang menggunakan pencetakan rotogravure adalah produsen besar yang sudah menghasilkan penjualan dalam angka miliaran. Oleh karena itu, produsen yang biasa menggunakan rotogravure pada umumnya akan memesan kemasan dengan minimum pemesanan sangat besar. Sebelum sistem pencetakan digital hadir, rotogravure menjadi sistem pencetakan satu-satunya jika produsen ingin menggunakan kemasan full color.
Sistem rotogravure memungkinkan produsen untuk memiliki kemasan fleksibel full color dengan beragam warna sehingga kemasan bisa terlihat sangat menarik. Tidak hanya itu, kemasan fleksibel full color yang ada bisa menunjang merek produk terlihat berkelas sehingga bisa masuk ke pasar multinasional hingga internasional dengan mudah.
Tapi, apakah rotogravure menjadi satu-satunya jawaban bagi para produsen yang menginginkan kemasan fleksibel full color? Simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
Perhatikan hal berikut ini
Memiliki kemasan yang menunjang dan melindungi produk dengan baik adalah kainginan hampir semua produsen. Kemasan sebagai komponen yang amat penting dalam sebuah produk memegang peranan yang tidak biasa. Sebuah produk yang sudah masuk tahap produksi sedemikian rupa memang memerlukan wadah untuk membuat produk tetap bersih, layak konsumsi, mempertahankan umur simpan (shelf life) produk, sekaligus menarik perhatian konsumen.
Mencari kemasan yang bisa memenuhi fungsi tersebut lantas menjadi hal yang cukup rumit. Karena kemasan yang kamu gunakan juga perlu memerhatikan karakteristik dari produk yang akan kamu kemas.
Memahami karakteristik dan kebutuhan produk inilah yang menjadi pertimbangan cukup rumit. Secara sekilas kamu mungkin akan berpikir kalau setiap kemasan fleksibel pasti sama antara satu kemasan dengan yang lain.
Jika kita melihat produk-produk terkenal di supermarket, plastik kemasan untuk mengemas keripik kentang akan terlihat sama dengan kemasan kopi. Padahal faktanya tidak demikian. Setiap kemasan memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing sehingga akan berdampak pada produk.
Dalam industri percetakan rotogravure, ada banyak bahan kemasan yang bisa kamu gunakan. Bahan film inilah yang akan berperan penting dalam melindungi produk dari berbagai macam kemungkinan buruk seperti produk yang terpapar cahaya, terkena udara (oksigen), atau seperti produk bocor.
Selain bahan, industri rotogravure juga memungkinkan produsen memiliki kemasan fleksibel dengan desain yang menarik dan beragam warna. Kemasan tidak dicetak dalam kemasan polos, sehingga kamu bisa memasukkan desain dan informasi produk dengan sangat lengkap untuk memudahkan konsumen mengenali produkmu.
Baca juga: Kemasan Custom Roll Stock Untuk Efektivitas Waktu Pengemasan
Untuk membuat satu desain saja, produsen harus membeli sebuah silinder atau plat yang hanya berisi satu warna untuk warna penyusunnya. Silinder inilah yang menjadi acuan terpenting dalam teknik cetak rotogravure. Tanpa memiliki silinder, kamu tidak akan bisa mencetak desain untuk plastik kemasan fleksibel.
Persoalan plat silinder ini yang menjadi penghambat banyak pengusaha yang baru merintis bisnisnya untuk bisa memiliki produk dengan kemasan fleksibel full color yang berkualitas. Hal ini karena harga plat silinder untuk satu warna bisa mencapai 2/3 juta rupiah, dan harga bisa semakin mahal dari banyaknya warna yang kamu gunakan.
Menghitung anggaran untuk plat silinder rotogravure memang mahal, belum lagi dengan minimum pemesanan yang sangat besar. Biasanya percetakan rotogravure hanya mau melayani produsen dengan pesanan ratusan ribu pcs. Minimum pemesanan yang sangat besar ini pada akhirnya memaksa produsen untuk memasarkan produknya dengan cepat agar alur keuangan pada usaha yang kamu jalankan juga berjalan dengan baik.
Rotogravure boleh jadi pilihan untuk para produsen besar karena siklus bisnisnya juga sudah stabil, tapi sistem percetakan ini bukanlah solusi untuk para pengusaha yang baru merintis bisnis atau pengusaha UMKM.
Akibatnya adalah, selama ini bagi pengusaha yang baru merintis produknya hanya menggunakan kemasan polos atau paperfoil yang tidak bisa memberikan perlindungan untuk produk apalagi menaikkan harga jual produk.
Dari segi pengerjaan kemasan pun pencetakan rotogravure memakan waktu yang sangat lama. Butuh sekitar 50 hari kerja, atau hampir dua bulan untuk mendapatkan kemasan yang bisa digunakan untuk mengemas produkmu.
Apakah cocok untuk UMKM?
Seperti yang sudah disinggung sedikit pada penjelasan awal, rotogravure hanya mau melayani pemesanan untuk produsen besar yang sudah berani memesan dalam angka ratusan ribu pcs. Sistem seperti ini yang sangat memberatkan produsen baru dan para UMKM. Padahal kesempatan untuk memiliki kemasan fleksibel full color yang mendukung produk dan penjualan adalah hak semua pengusaha.
Dari segi anggaran, mengeluarkan biaya jutaan rupiah hanya untuk investasi plat silinder satu warna adalah hal yang sangat boros. Karena sebuah produksi tidak hanya berkutat pada kemasan, produsen harus memikirkan anggaran untuk modal pembelian bahan baku, sewa tempat, menggaji karyawan, hingga anggaran untuk promosi dan marketing.
Dari segi anggaran dan minimum pemesanan, percetakan rotogravure akan sulit untuk dijangkau oleh pengusaha baru dan UMKM. Hal ini yang menjadi hambatan bagi produk yang sebenarnya berkualitas namun tidak bisa mengemasnya dengan menarik karena keterbatasan dari segi pencetakannya yang tidak masuk akal.
Bagaimana solusi dan apa yang bisa UMKM lakukan?
Kehadiran printing digital yang memiliki hasil sama persis seperti hasil cetakan rotogravure bisa menjadi solusi dan pilihan untuk pengusaha baru dan UMKM saat ini. kemasan fleksibel dengan digital printing full color CMYK memungkinkan pengusaha baru dan UMKM punya kemasan fleksibel seperti produk ternama.
Karena pencetakan dengan sistem digital, hasil cetaknya bisa jadi lebih berkualitas karena tidak ada gerigi yang ada pada desain jika kamu lihat dengan kaca pembesar. Kemasan juga bisa dengan desain dan warna yang tidak terbatas.
UMKM tidak perlu repot membeli silinder plat setiap akan mencetak kemasannya lagi. Semua sistem sudah menggunakan proses digital sehingga hanya memerlukan desain yang siap cetak.
Bahan film yang ada pada cetak digital pun bisa beragam seperti yang digunakan oleh rotogravure.
Untuk minimum pemesanan pun sangat rendah, kamu tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar untuk ratusan ribu pcs kemasan. Peercetakan kemasan digital seperti FlexyPack bisa mewujudkan impian kamu memiliki kemasan dengan minimum pemesanan hanya 500pcs.
Minimum pemesanan yang sangat rendah dengan hasil kemasan yang berkualitas bisa sangat memudahkan kamu dalam mempersiapkan bisnis yang baik. Anggaran yang akan kamu keluarkan pun tidak sebesar pengeluaran rotogravure sehingga ada anggaran yang bisa kamu sisihkan untuk keperluan bisnis lainnya.
Sementara itu, dari pengerjaan dan proses produksi cetak kemasan fleksibel dengan sistem digital tidak memakan waktu yang panjang. Cukup 20 hari kerja, kamu bisa langsung menggunakan kemasan dan memasarkan produkmu dengan cepat. Proses yang sangat singkat ini menjadi hal lain yang hanya bisa kamu temukan pada percetakan digital.
Kesimpulan
Pencetakan kemasan dengan sistem rotogravure boleh jadi tidak bisa melayani para UMKM untuk kebutuhan kemasan fleksibel full color karena harga plat silinder yang mahal dan minimum pemesanan yang tidak sedikit.
Tapi, dengan adanya kemasan fleksibel full color dengan sistem cetak digital dari FlexyPack, kamu bisa memiliki kemasan fleksibel berkualitas dengan cepat, mudah, dan murah. Sekarang semua pengusaha bisa memiliki kemasan fleksibel full color berkualitas!