Plastik standing pouch menjadi salah satu kemasan produk paling populer belakangan ini. Jika dulu kita mengenal kemasan ini lewat produk likuid seperti sabun cair atau minyak goreng, kini hampir semua produk memanfaatkan standing pouch. Terutama produk-produk makanan, mulai dari yang biasa hingga kekinian.
Keunikan dari kemasan ini adalah kemampuannya berdiri layaknya kemasan yang terbuat dari botol plastik, kaca, ataupun kaleng. Namun, bukan hanya sekadar berdiri tegak loh. Standing pouch jauh lebih fleksibel dengan bahan plastik yang lentur dan mudah diatur.
Maka, tidak heran jika kemudian banyak produk menggunakan kemasan ini bukan hanya sebagai pelindung, melainkan juga faktor estetika. Lalu, produk apa saja yang dapat memakai standing pouch? Jawabannya beragam, mulai dari makanan kering, frozen food, biji kopi, bubuk kopi, snack, hingga minuman.
Kali ini kita akan sama-sama menyimak bahan apa saja yang kerap digunakan dalam kemasan standing pouch. Selain itu, kita akan belajar cara memilih plastik standing pouch yang tepat untuk produk kita.
Daftar Isi
Bahan Plastik Standing Pouch
Ada dua jenis bahan yang paling sering kita temui pada kemasan ini. Dalam praktiknya, pemakaian masing-masing bahan ini mesti menyesuaikan produk itu sendiri. Jadi, produsen butuh betuk-betul memahami karakteristik produk agar bahan yang nantinya dipilih pun tepat.
Bahan pertama adalah nylon. Untuk produk yang butuh kondisi kedap udara, bahan nylon ini sangat tepat loh. Jenis produk dengan kandungan minyak cukup tinggi juga cocok memakai bahan ini. Cocok untuk produk bertekstur cair, tapi dapat juga untuk produk makanan. Produk yang biasa memakai bahan nylon misalnya frozen food, camilan, hingga daging olahan.
Bahan kedua adalah aluminium. Bahan ini sangat baik buat produk yang membutuhkan kestabilan dalam jangka panjang. Selain itu, aluminium juga mampu melindungi produk dari paparan sinar matahari. Alhasil, produk dengan kemasan ini akan lebih tahan lama. Contoh produknya antara lain makanan ringan, biji kopi, bubuk kopi, dan lain-lain.
Baca juga: Cetak Standing Pouch Desain Custom Full Color
Tips Memilih Plastik Standing Pouch
Nah, sekarang waktunya kita mempelajari cara menentukan plastik standing pouch yang tepat. Pastikan pahami tiap poin berikut ini ya!
1. Sesuaikan dengan Berat Produk
Poin penting pertama yang mesti kita ingat adalah berapa berat bersih dari produk kita. Ukuran kemasan yang nantinya kita pakai harus sesuai dengan berat produk tersebut. Jangan sampai terlalu besar, apalagi terlalu kecil. Fungsi dari kemasan akan hilang jika kemasan itu sendiri tak mampu memberi proteksi yang tepat.
Sebagai produsen, kita mungkin perlu melakukan beberapa trial dan error dengan memasukkan produk ke berbagai ukuran kemasan. Pilih ukuran kemasan yang setidaknya masih dapat memberikan ruang kosong sehingga tidak tampak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
2. Pilih Karakteristik Bahan yang Tepat
Seperti yang sudah kita baca sebelumnya, jenis bahan harus sesuai dengan karakteristik produk. Tanpa bahan yang tepat, perlindungan pada produk dapat berkurang. Terutama untuk produk-produk yang butuh kestabilan atau perlakuan khusus (misalnya frozen food).
Namun, kita tidak hanya fokus ke jenis bahan saja. Selain karakteristik bahan, kita juga mesti menentukan ketebalan bahan yang pas. Hanya dengan ketebalan bahan yang sesuai, produk pun mendapat jaminan ketahanan hingga sampai ke tangan konsumen.
Baca Juga: Kemasan Fleksibel: Pengertian dan Karakteristiknya yang Perlu Kita Tahu
3. Gunakan Fitur Zipper sesuai Frekuensi Pemakaian
Kemasan standing pouch zaman sekarang makin kekinian dengan berbagai fitur yang menyesuaikan kebutuhan produk. Salah satu fitur yang populer adalah zipper. Fitur ini memungkinkan kemasan produk dapat kembali ditutup rapat saat produk tak langsung habis. Secara tidak langsung, zipper membantu produk tetap terkondisikan baik meski sudah dikonsumsi.
Andai produk kita memiliki frekuensi pemakaian tinggi alias tidak langsung habis sekali pakai, ada baiknya kita gunakan zipper ini. Dengan begitu, kualitas atau mutu produk tidak akan berubah banyak ketika produk masih tersisa.
4. Beri Ruang Kosong untuk Produk
Selanjutnya, pilihlah kemasan standing pouch yang memungkinkan memberi ruang kosong untuk produk. Maksudnya, jangan sampai mengisi kemasan hingga benar-benar penuh. Ada baiknya kemasan tersebut memuat sedikit lebih banyak dari berat bersih yang kita cantumkan di label.
Tujuan dari pemberian ruang kosong ini adalah untuk menghindari produk dari risiko remuk ataupun hancur. Ingat, akan ada begitu banyak tangan sebelum produk bisa sampai ke konsumen. Namun, jangan juga mengurangi isi kemasan dari berat yang seharusnya ya.
5. Manfaatkan Fitur Window untuk Menarik Minat Konsumen
Jika kita ingin mengunci kepercayaan konsumen sejak sebelum membeli, kita dapat memanfaatkan fitur window pada kemasan standing pouch. Dengan adanya window, para calon pembeli dapat melihat langsung isi produk. Jadi, hal ini sangat membantu mendorong ketertarikan mereka atas produk kita.
Window juga dapat mempercantik desain kemasan standing pouch loh. Maka, dari segi estetika pun fitur ini sangat meningkatkan tampilan visual kemasan. Produk kita pun dapat bersaing dengan kompetitor sejenis saat dipajang di rak.
FlexyPack juga menyediakan kemasan standing pouch dengan bahan dan ukuran yang dapat kamu sesuaikan dengan produkmu. Kamu dapat mengeceknya di sini ya.
Yuk, bikin kemasan produkmu lebih cantik bareng FlexyPack. Siapkan bisnismu biar makin naik level mulai sekarang!