Kemasan memberikan fungsi keamanan buat produk. Tanpa adanya kemasan, sebuah produk tidak memiliki proteksi cukup untuk menjaga kualitasnya. Maka, keberadaan serta pemilihan kemasan sangat krusial pada sebuah bisnis, terutama produk seperti makanan.
Namun, fungsi dari pengemasan tidak hanya sebatas wadah penyimpanan produk. Kemasan dapat juga menjadi media informasi, promosi, hingga peningkatan citra brand. Oleh sebab itu, penting sekali bagi produsen untuk memaksimalkan semua fungsi dari kemasan ini.
Nah, pada artikel ini kita akan menyimak apa saja fungsi kemasan beserta aplikasinya dalam bisnis. Selain itu, kita akan melihat lebih dalam jenis-jenis kemasan berdasarkan fungsi perlindungan terhadap produk. Terakhir, kita akan belajar bagaimana mengoptimalkan kemasan untuk menaikkan nilai jual produk.
Daftar Isi
Berbagai Fungsi Kemasan Produk
Belum banya pengusaha, terutama dari industri UMKM, memahami pentingnya suatu kemasan produk. Sejauh ini orang-orang mengira kemasan hanyalah sebagai pelindung produk. Padahal, banyak potensi tersembunyi yang justru dapat produsen gali dari kemasan itu sendiri. Berikut ini beberapa fungsi dari kemasan:
1. Fungsi Perlindungan dan Penyimpanan
Fungsi perlindungan memegang fungsi paling pokok untuk produk-produk tertentu seperti produk makanan dan minuman. Seperti yang kita ketahui, produk makanan dan minuman merupakan produk yang sangat rentan mengalami kerusakan.
Makanan dan minuman mudah untuk tumbuh jamur dari berbagai pemicu seperti, misalnya jika produk terkena paparan oksigen terus menerus. Mengingat hal tersebut akan sangat berpotensi merusak kualitas produk, maka kemasan memegang fungsi yang sangat penting.
Kemasan yang baik akan mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap produk karena akan menjaga produk dari banyak risiko dan bahaya. Dalam hal ini, bahan kemasan yang digunakan menjadi hal yang harus produsen perhatikan.
Jika produk makanan/minuman tersebut membutuhkan perlindungan agar tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung, produsen sebaiknya menggunakan bahan kemasan aluminium. Jika produk makanan/minuman butuh proses vakum dalam pengemasan, maka sebaiknya menggunakan kemasan berbahan nylon.
Masih berkaitan dengan fungsi perlindungan, proses penyimpanan yang biasa ada dalam proses produksi sebuah produk juga akan membutuhkan kemasan. Sebelum masuk ke pasar, biasanya produk akan berada di gudang penyimpanan. Ketika berada di gudang penyimpanan, produk memiliki risiko yang besar.
Bahan kemasan juga dalam hal ini akan memengaruhi waktu penyimpanan sebuah produk. Misalnya, jika produk roti menggunakan kemasan yang salah maka bisa saja produk tersebut akan rusak dalam waktu cepat dari waktu yang sebelumnya.
2. Fungsi Informasi
Dalam fungsi ini, kemasan berperan sebagai alat yang menyampaikan informasi tentang produk kepada konsumen. Yang termasuk ke dalam informasi produk adalah nama produk, kandungan produk, komposisi, tanggal kedaluwarsa, berat produk, informasi kehalalan, nomor izin edar, nama dan alamat produsen.
Informasi ini akan sangat membantu konsumen dalam mengonsumsi produk. Selain itu, informasi produk yang jelas juga menjadi syarat untuk produk bisa memasarkannya secara lebih luas ke pasar global.
Karena memuat informasi yang sangat penting, sebaiknya informasi ini dapat tercetak secara langsung pada bahan kemasan dan tidak terkelupas. Jadi, sangat sampai hanya ada sedikit informasi yang konsumen peroleh. Informasi juga menjadi jaminan keamanan bagi pembeli sebelum mengonsumsinya.
3. Fungsi Promosi
Kemasan menjadi media yang sangat luar biasa untuk melakukan promosi. Contohnya mengeluarkan kemasan edisi khusus untuk tema tertentu. Misalnya, kemasan untuk edisi Idul Fitri atau Natal dengan edisi terbatas. Hal ini tentu lebih mudah menarik minat konsumen.
Konsep produk yang terbatas sesuai dengan tema atau produk seasonal akan lebih menarik apalagi jika kamu membuat konsep yang juga bagus untuk produk tersebut. Tidak hanya itu, ada pula fungsi promosi lainnya seperti membuat informasi pada desain bahwa konsumen akan mendapatkan hadiah dalam kemasan.
4. Fungsi Pendistribusian
Untuk yang satu ini akan sangat membantu setiap produsen dalam penyebaran produk yang efektif. Proses distribusi menjadi salah satu proses yang akan dilakukan dalam memasarkan produk ke banyak lokasi.
Namun, ketika sudah masuk ke proses distribusi, produk harus bisa tahan dengan segala kondisi yang mungkin terjadi. Katakanlah produk akan sangat mungkin terkena hujan, produk terinjak, produk terkena paparan sinar matahari, dan sebagainya.
Hal ini akan sangat mungkin terjadi mengingat ada pihak ketiga (jasa ekspedisi) yang akan menangani produk kamu untuk dikirm ke konsumen ketika masuk dalam proses distribusi. Untuk menghindari kerusakan yang terjadi, produsen harus menyiapkan kemasan yang mampu menjadi pelindung maksimal untuk produk.
5. Fungsi Identitas Produk
Fungsi kemasan produk yang satu ini kadang terlupakan. Kemasan dapat menjadi media peningkatan citra brand paling efektif. Paduan desain dan warna-warna dalam kemasan sebaiknya mewakili value atau branding dari suatu produk.
Kini konsumen membeli suatu produk bukan hanya semata-mata menyukai produk tersebut, melainkan juga adanya keterikatan dengan brand tersebut. Bahkan, beberapa brand sanggup menumbuh citranya lewat kemasan sehingga konsumen mudah mengenali produk hanya dengan sekilas melihat kemasannya.
Jenis Kemasan Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsi perlindungan terhadap produk, ada tiga jenis kemasan yang sebaiknya kita pahami. Penggunaan kemasan-kemasan ini pun tergantung pada karakteristik produk yang hendak dikemas. Kita pelajari sama-sama yuk!
1. Kemasan Primer
Secara sederhana, kemasan primer adalah kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan produk. Produk yang secara langsung menyentuh permukaan kemasan, maka disebut sebagai kemasan primer.
Ini menjadi salah satu kemasan yang pasti akan ada pada hampir semua produk. Kemasan primer dalam bahan plastik kemasan fleksibel bisa tercetak menjadi banyak bentuk. Yang paling banyak penggunaannya adalah bentuk sachet dan standing pouch.
Contohnya, sebuah produk roti yang menggunakan kemasan sachet. Kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan roti tersebut merupakan kemasan primer. Sachet menjadi komponen utama untuk menjaga kualitas roti tersebut karena tidak ada lagi alat atau media yang menjaga kualitas produk roti selain kemasan itu sendiri.
Tidak hanya sebagai alat yang melindungi produk, kemasan primer juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi produk ke pelanggan. Dalam hal ini penjelasannya sama seperti fungsi kemasan pada poin nomor 2 tadi ya.
Kemasan primer yang berwarna polos, transparan, bahkan hanya menggunakan lem saja tidak bisa memberikan proteksi secara maksimal. Pasalnya, tidak ada fitur unggulan untuk melindungi produk dari cahaya matahari atau udara. Jadi, hindari penggunaan kemasan polos ini ya.
2. Kemasan Sekunder
Selanjutnya adalah kemasan sekunder yang melindungi kemasan primer. Jika kemasan primer langsung menyentuh atau mengontak produk, kemasan sekunder berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan dari kemasan primer.
Kemasan sekunder juga sering disebut sebagai secondary packaging. Sebagai kemasan pelindung tambahan, kemasan sekunder tetap menjadi kemasan yang perlu untuk produk-produk tertentu seperti makanan.
Hal ini karena beberapa produk makanan rentan memiliki kerusakan tinggi, entah itu retak, pecah, atau bahkan busuk. Pada fungsi inilah penggunaan kemasan sekunder sangat dibutuhkan. Misalnya, produk biskuit dalam kemasan sachet yang rentan retak sebaiknya memiliki proteksi ganda berupa kemasan primer dan sekunder.
Selain itu, kemasan sekunder juga banyak produsen manfaatkan untuk menjual produk dalam jumlah lebih banyak. Misalnya, alih-alih menjual satu sachet biskuit, tentu akan lebih menguntungkan jika menjualnya sepuluh sachet yang dikemas dalam kemasan sekunder.
3. Kemasan Tersier
Kemasan tersier merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pengemasan yang ada. Penggunaannya menggabungkan kemasan primer dan sukender, biasanya kemasan tersier terbuat dari kardus, kayu, atau cardboard. Jenis kemasan ini menjadi salah satu kemasan yang sangat berguna saat proses pengiriman barang.
Penggunaan jenis kemasan ini akan sangat membantu para produsen mengatur barang-barang agar tidak berceceran ke mana-mana. Kemasan tersier akan membantu efisiensi dan efektivitas dari proses-proses pengemasan dan pengiriman produk.
Contoh dari kemasan tersier ini adalah kardus besar yang menampung banyak sekali produk yang sudah terkemas dengan kemasan primer dan sekunder. Kemasan tersier ini akan sangat membantu untuk pasokan barang ke banyak toko distributor atau gudang-gudang.
Selain para produsen yang akan memasarkan produk ke banyak toko ritel, para penjual online juga memerlukan kemasan tersier untuk menghindari produk dari kerusakan saat pengiriman.
Optimalkan Fungsi Kemasan untuk Menambah Nilai Jual Produk
Setelah mengetahui fungsi kemasan beserta jenis-jenisnya, produsen dapat memaksimalkan kemasan guna menaikkan nilai jual produk. Produk berkemasan polos dan biasa saja tentu akan kalah bersaing dengan produk kompetitor dengan kemasan berwarna. Produk boleh saja sama, tetapi harga jual bisa jauh berbeda.
Kemasan menarik dapat otomatis menaikkkan citra produk di mata konsumen. Nah, coba cek bisnismu sendiri, sudahkah produkmu menggunakan kemasan menarik? Jika belum, sudah waktu kamu melakukan rebranding kemasan untuk membantu meningkatkan penjualan.
FlexyPack menyediakan jasa pengemasan untuk berbagai macam produk dengan bahan-bahan berkualitas. Tak hanya itu, desain kemasan juga full color yang pastinya mampu menggaet lebih banyak pelanggan. Segera konsultasikan kemasan produkmu ke tim FlexyPack lewat kontak WhatsApp ini ya!