Plastik kemasan obat mungkin bisa kita katakan sebagai salah satu alat yang akan sangat bermanfaat dan menjaga obat dari toksisitas. Obat sebagai suatu zat kimia yang memiliki tingkat kerentanan terhadap berbagai organisme dan paparan lainnya.
Obat merupakan zat yang memiliki banyak kandungan dan zat kimia yang menyebabkan reaksi fisiologi dan psikologi organisme ketika mengonsumsinya. Sebagai zat yang memiliki banyak kandungan kimia, obat menjadi produk yang perlu perlindungan khusus.
Perlindungan khusus dalam kemasan obat berfungsi sebagai medium yang menghalangi berbagai mikroba dan organisme merusak dan menjadikan obat terkontaminasi. Plastik kemasan obat yang baik merupakan jenis plastik yang harus mampu melindungi kualitas dari bahaya toksisitas dan ketidakstabilan kimia.
Bahaya toksisitas dan ketidakstabilan kimia menjadi sangat buruk bagi kualitas obat maupun orang yang mengonsumsinya. Obat yang sudah terkontaminasi menjadi tidak bisa lagi untuk konsumsi maupun penjualan karena sudah tidak layak walau belum expired.
Tapi mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagi produsen obat, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap penjualan karena terkait dengan produk yang tidak bisa untuk dipasarkan secara luas seperti biasa.
Daftar Isi
Mengapa obat bisa rusak padahal belum expired?
Ada beberapa hal yang menyebabkan obat bisa rusak dalam waktu yang cepat walau belum melewati masa kedaluwarsa. Untuk menghindari kerusakan obat, produsen wajib simak penjelasannya berikut ini.
Penyimpanan yang tidak sesuai aturan
Tahukah kamu kalau cara penyimpanan obat merupakan salah satu hal yang sangat krusial untuk mempertahankan kualitas obat. Cara penyimpanan yang salah dalam setiap obat bisa berdampak pada obat yang cepat rusak dan terkontaminasi.
Setiap obat memiliki cara penyimpanan yang khusus sesuai dengan zat kimia yang terkandung di dalamnya. Informasi tentang cara penyimpanan yang harus kamu lakukan biasanya akan terdapat pada kemasan.
Cara penyimpanan yang tidak sesuai bahkan menjadi satu faktor terbesar yang paling sering menyebabkan kerusakan obat sebelum masa kedaluwarsa. Contoh paling mudah yang paling sering terjadi adalah meletakkan atau menyimpan obat pada suhu ruangan yang tidak sesuai aturan.
Misalnya, membiarkan obat bubuk terpapar sinar matahari secara langsung. Atau menyimpan obat kapsul dalam suhu ruangan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan obat kapsul menempel satu sama lain.
Hal yang seperti ini menjadi faktor yang tidak begitu sering disadari oleh produsen maupun konsumen. Padahal dampak yang ada dari penyimpanan yang tidak sesuai ini bisa berpengaruh langsung terhadap kerusakan obat secara cepat.
Baca juga: Cara Membuat Makanan Tahan Lama Biar Produk Enggak Cepat Basi
Beberapa obat bahkan memiliki peringatan secara detail untuk harus berada pada suhu tertentu karena bisa secara langsung merusak zat kimia yang terkandung.
Plastik kemasan obat yang tidak sesuai
Pengemasan yang produsen obat lakukan sebenarnya akan sangat memengaruhi dan menjadi penentu dalam menjaga kualitas obat.
Plastik kemasan obat menjadi alat yang bisa menjaga dan melindungi produk obat dengan sangat baik. Jika kamu lihat lebih dalam, ada begitu banyak produk obat yang menggunakan plastik sebagai bahan kemasannya. Penggunaan plastik pada kemasan obat bukan tanpa alasan loh.
Bahan plastik menjadi bahan yang menjawab semua kebutuhan produk obat karena memiliki keunggulan dari kemampuannya menghalangi cahaya yang masuk secara langsung sampai kemampuan untuk menghalangi kelembaban.
Plastik menjadi bahan yang memiliki kemampuan dalam melindungi produk dari berbagai hal seperti oksigen, cahaya, bahkan air sekalipun. Bahan plastik juga menjadi bahan yang fleksibel dan sangat ringan untuk pengemasan.
Namun, tidak semua produk obat ternyata menggunakan kemasan plastik yang benar. Ada beberapa obat yang menggunakan plastik dengan bahan tertentu dan zipper ala kadarnya saja sehingga produk obat mudah rusak karena tidak terlindungi dengan maksimal.
Sampai sekarang masih ada saja plastik kemasan obat yang memiliki zipper tidak rapat atau tidak memiliki proteksi untuk pencahayaan matahari agar tidak masuk secara langsung. Bagi para produsen, jangan sampai mengulangi kesalahan ini ya.
Lalu, bagaimana cara menjaga obat agar tetap aman konsumsi?
Sebagai produk yang memiliki senyawa kimia dan akan dikonsumsi oleh organisme hidup, produsen obat perlu pintar-pintar dalam menjaga produk obatnya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, obat yang rusak biasanya karena dua hal. Yakni, penyimpanan yang tidak sesuai dan plastik kemasan obat yang salah. Kedua hal ini sangat terkait dengan pengemasan dan penyimpanan.
Hal pertama yang harus produsen lakukan untuk menjaga produk obat tetap bagus tentu saja dengan menyimpannya dalam sebuah wadah yang sesuai dengan anjuran. Simpan obat pada wadah yang tertutup dan jauhkan dari sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung bisa berdampak buruk pada kualitas obat. Obat yang secara terus menerus terkena paparan sinar matahari tidak akan bisa untuk konsumsi karena kandungan senyawa kimia yang ada bisa jadi sudah terkontaminasi.
Selain itu, suhu ruangan penyimpanan obat juga akan sangat berpengaruh. Oleh karena itu, simpan obat pada suhu ruangan yang stabil dan sesuai anjuran yang ada.
Kelembapan dan obat yang terkena air hujan misalnya juga akan mengubah kualitas obat. Warna obat bisa jadi akan berubah karena kesalahan penyimpanan ini.
Sesudah penyimpanan, para produsen obat juga perlu memerhatikan plastik kemasan yang ada. Plastik kemasan obat hendaknya menggunakan material yang memiliki barrier level tinggi terhadap oksigen/udara, air, dan cahaya.
Baca juga: Ide Membuat Camilan Enak! Cocok Untuk Usaha Rumahan
Tiga komponen tersebut biasanya yang menjadi pemicu paling sering dari kerusakan obat sebelum masa kedaluwarsa. Ketika plastik kemasan yang ada pada produk obat sudah terpenuhi, maka produsen bisa sedikit lega karena plastik kemasan yang memiliki barrier level tinggi tersebut akan menjaga produk obat dengan maksimal.
Plastik kemasan obat kebanyakan terbuat dari beberapa campuran bahan plastik salah satunya yang utama adalah bahan Polyethylene. Bahan ini banyak terdapat pada plastik kemasan obat karena memiliki kemampuan yang baik dalam menghalangi kelembaban.
Kesimpulan
Plastik kemasan obat memegang peranan penting dalam menjaga daya tahan dan kualitas obat agar tidak terkontaminasi. Jangan lupa juga untuk menyimpan obat pada suhu ruangan dan jauhkan dari air yang dapat merusak obat.
Para produsen obat bisa lebih mudah mengatur stok obat untuk dijual ke pasaran dengan cara-cara tersebut. Dengan cara tersebut, tidak hanya penjualan produsen yang tetap terjaga, melainkan juga kepuasan konsumen dalam membeli obat yang berkualitas karena terjaga dengan baik.
Agar konsumen juga menjaga obat tetap berkualitas sesuai dengan anjuran penyimpanan, produsen bisa menunjukkan cara penyimpanan yang tepat pada kemasan obat. Informasi penyimpanan dan pemakaian yang tertera pada kemasan akan sangat membantu konsumen dalam menjaga produk tetap bagus.
Cetak informasi penyimpanan obat dalam kemasan secara langsung. Mesin dan teknologi digital print saat ini memungkinkan produsen punya kemasan obat berkualitas. Berkualitas dalam menjaga kualitas obat karena menggunakan material plastik berkualitas, hingga mampu mencetak informasi penyimpanan obat yang benar.