Di tengah virus corona yang sedang mengecam dunia, sektor bisnis terutama bisnis makanan kemasan bisa dikatakan juga cukup terkena dampak. Perpindahan gaya beli orang-orang yang sebelumnya masih mau ke toko, kini semenjak pemberlakuan social distancing mengharuskan banyak orang untuk tetap di rumah aja dan melakukan semua hal lewat online, termasuk membeli kebutuhan makanan. Namun, produk yang sudah dikemas bisa saja menjadi media penyebaran bakteri. Untuk itu, penggunaan kemasan standing pouch untuk menjaga dan mengamankan produk merupakan sesuatu yang sangat disarankan.
Pada dasarnya sebuah kemasan terdiri dari begitu banyak jenis yang bisa digunakan berdasarkan kebutuhan. Sebagai alat yang digunakan untuk menjaga produk makanan agar tetap steril, pemilihan kemasan pun sangat menentukan kualitas produk yang sudah dihasilkan.
Baca juga : Kemasan standing pouch Untuk Cetak Plastik Kemasan Kopi
Memerhatikan kebersihan bahan pangan, alat, proses pembuatan, lokasi yang digunakan saat proses produksi makanan memang sangat diperlukan. Hal tersebut bahkan jadi standar utama produk makanan yang steril agar bisa dikonsumsi dengan laik oleh banyak konsumen. Tapi selain itu rupanya proses pengemasan juga perlu diperhatikan karena makanan yang sudah diproduksi dengan sangat steril bisa saja jadi tidak steril lagi karena produk yang ada terkontaminasi zat atau kotoran tertentu saat proses pengemasan.
Jenis plastik dan kemasan pun bisa memengaruhi hal tersebut. Maka dari itu produsen makanan perlu untuk melakukan inovasi agar di tengah situasi seperti sekarang ini, produknya bisa tetap terjaga kebersihannya.
Sebuah produk juga bisa saja rusak dan tidak lagi laik dikonsumsi karena pertumbuhan bakteri yang berkembang karena kemasan yang tidak tepat. Seperti yang kita tahu, bakteri merupakan organisme mikroskopis yang bisa berkembang di banyak tempat. Pada dasarnya ada begitu banyak bakteri yang hidup di sekeliling manusia, namun beberapa bakteri memberikan dampak buruk yang bisa menyebabkan penyakit ke manusia.
Produk-produk tertentu seperti susu, keju, makanan olahan, daging, makanan segar, sangat mudah untuk ditumbuhi bakteri. Perkembangan bakteri yang ada pada produk makanan bisa membuat produk tersebut rusak dan basi.
Di antara banyaknya jenis kemasan, kemasan standing pouch bisa dikatakan sebagai kemasan yang paling netral, paling aman, dan cukup bisa menjaga produk agar terhindar dari bakteri atau kotoran lain yang bisa membuat produk makanan rusak.
Daftar Isi
Bagaimana cara kemasan standing pouch menghalau bakteri masuk dan bekembang?
1. Bahan kemasan yang kuat
Mungkin sebagian dari kita mulai bertanya-tanya, mengapa jenis kemasan standing pouch dianggap bisa menghalau dan menekan perkembangan bakteri yang bisa merusak produk. Hal itu bisa dijawab dengan beberapa alasan dan faktor yang ada misalnya di mulai dari bahan kemasan standing pouch yang pada umumnya akan jauh lebih tebal dan berkualitas daripada jenis kemasan yang lain.
Kemasan standing pouch memang bisa jadi lebih tebal dan kuat. Pada umumnya ukuran ketebalan pada standing pouch berkisar dari 85 hingga 105 microns. Ketebalan tersebut tentunya bisa melindungi produk makanan yang sudah diproduksi dengan steril dari kotoran atau udara yang memengaruhi produk. Itu baru dari sisi ketebalan plastik yang digunakan, ada pula jenis plastik yang digunakan juga sangat berpengaruh.
Baca juga: Cetak Standing Pouch Desain Custom Full Color
Material yang digunakan pada standing pouch biasanya adalah bahan aluminium foil dan nylon. Kedua jenis material tersebut sangat sering digunakan untuk membentuk kemasan standing pouch yang fleksibel. Bahan aluminium secara teknis memang memiliki kelebihan anti lembab, anti udara, bahkan menghalangi cahaya yang masuk.
Sedangkan untuk kemasan nylon sangat unggul untuk menjaga dan menghalangi oksigen yang masuk sehingga bakteri tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Penggunaan bahan nylon pada kemasan bisa juga digunakan untuk vacuum makanan.
2. Metode vacuum
Metode vacuum jadi cara yang banyak digunakan para produsen makanan segar, makanan olahan, ataupun makanan beku untuk menjaga kesegaran makanannya. Oleh karena itu cara ini dianggap paling ampuh dan sangat mampu menjaga makanan agar laik untuk dikonsumsi tanpa menggunakan bahan kimia.
Cara vacuum memang sangat umum untuk digunakan dengan menggunakan jenis plastik nylon yang tebal, anti bocor, anti tusuk. Kelenturan plastik nylon memungkinkan berbagai bentuk produk bisa dikemas dengan teknik vacuum tersebut. Produk yang sudah divacuum biasanya akan kembali dikemas dengan standing pouch sehingga proteksi ganda tercipta.
3. Informasi yang mengedukasi pada bagian desain
Sebagai produsen, Anda bisa mengajak konsumen untuk ikut menjaga kebersihan dan kesehatan dengan memberikan informasi dan ajakan yang bisa Anda kreasikan di bagian desain. Misalnya, ketika situasi seperti sekarang ini, menganjurkan konsumen untuk mencuci tangan sebelum mengonsumsi produk Anda. Hal lain misalnya adalah dengan memberikan anjuran unik untuk mengonsumsinya dengan keluarga selama masa karantina wilayah atau social distancing berlangsung.
Himbauan dan edukasi tersebut bisa sangat menarik mata konsumen. Anda tidak meulu harus membuatnya menjadi bentuk himbauan serius, menambahkan elemen humor atau bentuk kreatif lain yang bisa membuat konsumen tertarik untuk membaca dan memperhatikan kemasan Anda lebih jauh.
4. Zipper lock
Hal lain yang ada di sebuah kemasan standing pouch adalah keberadaan zipper lock. Zipper lock secara tidak langsung bisa membuat kemasan makanan yang sangat praktis untuk konsumen. Hal ini bisa menjaga produk tidak tumpah dan makanan tetap renyah.